NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Muharuddin, menyampaikan keprihatinannya atas tertahannya jenazah seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Aceh Tenggara di Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, akibat belum terpenuhinya biaya rumah sakit sebesar lebih dari Rp72 juta.
“Informasinya, jenazah TKW asal Aceh ini masih tertahan di rumah sakit dan belum dikebumikan, karena belum ada yang menanggung biaya rumah sakit sekitar Rp72 juta lebih, sudah meninggal dunia sejak 24 Juni,” ujar Tgk Muharuddin di Banda Aceh, Senin (30/6/2025).
Menurut informasi yang diterima DPRA, jenazah tersebut adalah Renni Daniati (39), warga Kabupaten Aceh Tenggara. Ia dirawat sejak awal Juni 2025 dan wafat pada 24 Juni di rumah sakit tempatnya dirawat.
Tgk Muharuddin meminta Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial dan juga Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara agar segera turun tangan dalam menangani permasalahan tersebut, terutama menyangkut pelunasan biaya rumah sakit dan pemulangan jenazah ke kampung halaman.
“Kita minta Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Tenggara segera menangani dan pulangkan jenazah TKW ini,” katanya.
Ia juga mengimbau agar segera dibentuk tim yang bertugas mencari solusi konkret terkait pemulangan jenazah tersebut. Menurutnya, hampir sepekan jenazah tertahan tanpa kejelasan, yang menimbulkan keprihatinan mendalam.
“Segera bentuk tim untuk memulangkan jenazah warga Aceh ini. Mari kita tunjukkan kepedulian kita terhadap masyarakat Aceh yang tertimpa musibah,” ujarnya lagi.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) menyatakan telah mengambil langkah-langkah terbaik untuk menangani pemulangan jenazah. Koordinasi juga telah dilakukan dengan Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA) di Malaysia, Tgk Bukhari Ibrahim.
“Kesepakatan sudah ada penanganan untuk dibawa pulang ke Aceh, ini masih on proses,” kata Plt Kepala BPPA, Said Marzuki.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara terus memantau proses pemulangan tersebut dan berharap tidak ada kendala berarti dalam waktu dekat.
“Sesuai arahan pimpinan. Kita pantau terus pengembangannya. Pemerintah Aceh tidak melepaskan hal ini, terus kita pantau dan mendampingi. Jika ada kendala kita selesaikan secepat mungkin,” tutup Said Marzuki.
EDITOR: AKIL