DPRA Desak BULOG Segera Stabilkan Harga Beras

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Anggota Komisi II DPR Aceh, Fuadri, menyoroti lonjakan harga beras di Aceh yang dinilai tidak sejalan dengan klaim surplus produksi pangan oleh dinas pertanian. Ia mempertanyakan ke mana perginya beras Aceh jika memang produksi melimpah.

“Kalau memang surplus, pertanyaannya: ke mana beras Aceh hari ini? Apakah masih di Aceh, atau sudah keluar? Atau jangan-jangan justru tersimpan di gudang-gudang pengusaha, bukan di gudang BULOG?” kata Fuadri dalam perbincangan dengan RRI Banda Aceh, Selasa (22/7/2025).

Ia menjelaskan, kenaikan harga gabah yang ditetapkan pemerintah menjadi minimal Rp6.500 per kilogram memang ditujukan untuk memberikan insentif kepada petani. Namun, kebijakan ini justru berdampak pada naiknya harga beras di tingkat konsumen.

“Kalau dulu beli di bawah Rp6.000, sekarang minimal Rp6.500. Otomatis harga beras ikut naik. Bahkan saya pantau sendiri di lapangan, harga beras premium bisa naik dari Rp235 ribu menjadi Rp250 ribu per karung 15 kilogram hanya dalam dua minggu,” ungkapnya.

Melihat kondisi tersebut, Fuadri mendesak Perum BULOG agar segera mengeluarkan cadangan beras ke pasar untuk menstabilkan harga. Ia mengingatkan pentingnya langkah cepat guna mencegah penimbunan dan spekulasi harga oleh pihak-pihak tertentu.

“Kita harus gedor BULOG agar bergerak cepat. Jangan sampai beras-beras itu hanya disimpan di gudang, apalagi jika ada indikasi disalurkan ke pihak-pihak tertentu saat harga sedang tinggi,” tegasnya.

Fuadri juga meminta pemerintah dan aparat terkait untuk turun langsung ke lapangan memastikan ketersediaan dan distribusi beras berjalan sebagaimana mestinya.

“Jangan tinggal diam. Ini menyangkut kebutuhan pokok masyarakat. Pemerintah harus hadir dan menjamin stabilitas harga pangan, terutama beras yang paling vital,” tutup Fuadri.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News