NUKILAN.id | Banda Aceh – Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Abulyatama Aceh (DPM UNAYA) menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Mahasiswa Universitas Abulyatama (PEMA UNAYA) terkait konflik yayasan yang menaungi kampus tersebut. DPM UNAYA menilai pernyataan itu dikeluarkan tanpa koordinasi yang memadai, sehingga menimbulkan kebingungan di kalangan mahasiswa.
Ketua DPM UNAYA, Robi Annamal, mengungkapkan bahwa pihaknya baru mengetahui pernyataan tersebut setelah unggahannya tersebar luas di berbagai media sosial. Ia menegaskan bahwa tidak ada komunikasi terlebih dahulu antara PEMA UNAYA dan DPM UNAYA sebelum pernyataan itu dibuat.
“Tidak ada koordinasi sama sekali, sehingga DPM UNAYA sangat menyayangkan hal ini. Sebagai mitra pengawas dan penegak peraturan perundang-undangan di lingkungan kampus, DPM UNAYA kecewa terhadap kebijakan yang diambil PEMA UNAYA tanpa koordinasi dengan DPM UNAYA sedikit pun,” ujar Robi Annamal, Senin (12/2/2024).
DPM UNAYA juga mengkhawatirkan dampak dari pernyataan tersebut, yang dinilai dapat menimbulkan kegelisahan di kalangan mahasiswa. Menurut Robi, langkah yang diambil PEMA UNAYA seharusnya lebih tegas dalam menyikapi konflik yayasan yang berpotensi menghambat hak mahasiswa dalam menempuh pendidikan.
“PEMA UNAYA seharusnya mengambil sikap tegas dalam menyikapi konflik yang sedang terjadi di Universitas Abulyatama yang bisa saja menghambat hak mahasiswa dalam menempuh pendidikan, bukan hanya berdiam diri dan berkedok netralitas,” tambahnya.
Editor: Akil