NUKILAN.id | Banda Aceh – Dalam upaya meningkatkan pelayanan dan perlindungan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) The Nanny Children Centre (TNCC), Senin (30/9/2024). Penandatanganan MoU berlangsung di TNCC, dihadiri oleh Kepala DP3AP2KB, Cut Azharida, serta Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak bersama pihak TNCC.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat program pemberdayaan dan perlindungan khusus bagi anak berkebutuhan khusus, terutama terkait akses pendidikan dan layanan yang lebih inklusif. Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh, Cut Azharida, menekankan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan anak-anak dengan disabilitas mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan dan perlindungan dari segala bentuk kekerasan.
“Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi SLB lainnya dalam memberikan layanan yang lebih baik dan adil bagi anak-anak dengan disabilitas. Selain itu, MoU ini akan memperkuat sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak,” ujar Cut Azharida dalam rilis resmi yang diterima pada Selasa (1/10/2024).
Sementara itu, Kepala SLB TNCC Banda Aceh, DM Ria Hidayati, menyambut baik penandatanganan MoU tersebut. Menurutnya, kolaborasi dengan DP3AP2KB sangat penting untuk membangun sistem perlindungan komprehensif bagi siswa berkebutuhan khusus, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga dalam aspek sosial dan psikologis.
“Kerja sama ini akan memperkuat perlindungan terhadap siswa kami, baik secara pendidikan, sosial, maupun psikologis, agar mereka dapat berkembang dengan maksimal,” kata Ria Hidayati.
MoU ini mencakup beberapa poin penting, antara lain penguatan layanan konsultasi psikologis bagi ABK, peningkatan program pemberdayaan perempuan dan anak melalui pelatihan dan keterampilan, kerja sama dalam penanganan kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap ABK, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan inklusif.
Dengan adanya penandatanganan MoU ini, kedua pihak berkomitmen untuk menjalankan berbagai program secara berkelanjutan, termasuk melakukan pengawasan dan evaluasi bersama guna memastikan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak berkebutuhan khusus di Banda Aceh.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang benar-benar inklusif bagi seluruh anak, di mana mereka bisa tumbuh dan berkembang tanpa hambatan,” tambah Cut Azharida.
Penandatanganan MoU antara DP3AP2KB Kota Banda Aceh dan SLB TNCC ini menjadi harapan baru bagi para anak berkebutuhan khusus agar bisa mendapatkan hak-hak yang setara dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam pendidikan yang inklusif dan layanan sosial yang lebih baik.
Editor: Akil