NUKILAN.id | Lhoksukon – Kegiatan bakti sosial khitanan massal digelar oleh dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (Unimal) di Dusun Lampoh Ue Meunasah, Kota Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Tim Bantuan Medis Ibnu Sina Emergency Team (TBM ISET) dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Tim medis yang terlibat dalam kegiatan ini adalah dr. Ahmad Fauzan SpU MKed Klin FICS, dr. T Ilhami Surya Akbar MBiomed, dr. Hendra Wahyuni MSc SpP, dr. M Bayu MKed (Surg) SpOT (K), dr. T Yudi Iqbal SpOG, bersama dengan dr. M Ifani SpB, dr. Lukman, dr. Bahrul, dr. Muharir, dan dr. Fitrah.
“Mereka juga dibantu oleh sejumlah dokter muda dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Unimal,” ujar Ahmad Fauzan kepada Nukilan.id, Selasa, (19/3/2024)
Ahmad Fauzan mengungkapkan, total 75 anak mengikuti khitanan massal ini, termasuk enam di antaranya adalah anak-anak dari etnis Rohingya.
“Mereka berasal dari berbagai daerah sekitar, termasuk Dusun Lampoh Ue Meunasah, Kota Pantonlabu, Meunasah Panton, Desa Samakurok, dan Desa Rawang Itek,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini, dr. Mawaddah, SpPD, turut berperan sebagai donatur yang memberikan sumbangan untuk mendukung pelaksanaan khitanan massal. Beliau juga memberikan kontribusi dengan menitipkan enam anak Rohingya yang tinggal di tempat penampungan di kawasan Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe.
“Beliau nitip anak rohingnya 6 orang. Jadi pada saat acara mereka diantar oleh pendamping orang kita indonesia dan translate yang bisa berbahasa Inggris-Rohingnya,” kata Ahmad Fauzan.
Menurut dr. Ahmad Fauzan, kegiatan ini ditujukan khusus untuk masyarakat kurang mampu dan anak yatim piatu di kawasan tersebut. Imum Chik Tgk Irhamuddin, yang mewakili perangkat desa, berharap bahwa kegiatan ini dapat berkelanjutan, mengingat masih banyak anak-anak kurang mampu yang bisa terbantu dengan adanya khitanan massal ini.
Dengan demikian, bakti sosial ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat.
Editor: Akil Rahmatillah