NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Aceh bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar pelatihan Training of Trainers (ToT) STEM-C bagi para guru SMA dan SMK. Kegiatan yang berlangsung pada 30 Juli hingga 2 Agustus 2025 ini dihelat di Hotel Mita Mulia, Banda Aceh, dan diikuti oleh 20 guru terpilih dari berbagai kabupaten/kota di Aceh.
Pelatihan ini mengusung pendekatan interdisipliner berbasis Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM) yang dipadukan dengan pendidikan karakter. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USK melalui Pusat Riset STEM, bersama Bidang Pembinaan SMA dan PKLK Disdik Aceh.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., yang secara resmi membuka pelatihan tersebut, menegaskan pentingnya transformasi pendidikan untuk menjawab tantangan abad ke-21.
“Dunia pendidikan kini dituntut untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, serta karakter yang kuat,” ujar Marthunis dalam sambutannya, Kamis (31/7/2025).
Ia menjelaskan, pendekatan STEM-C menjadi salah satu solusi dalam menyiapkan generasi unggul. Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan konsep dasar STEM, tetapi juga mendorong guru untuk merancang pembelajaran kontekstual dan berbasis proyek yang relevan dengan dunia nyata.
“Pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam membentuk ekosistem pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menginspirasi dan memberdayakan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan STEM-C, Lukman, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program strategis Disdik Aceh untuk meningkatkan kompetensi guru di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi.
“Pelatihan ini bertujuan untuk menjawab tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang menuntut peserta didik memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif,” ujarnya.
Menurut Lukman, pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang konsep pembelajaran STEM-C serta memperkuat kemampuan guru dalam menyusun pembelajaran berbasis proyek.
Ia juga menyampaikan harapan agar peserta pelatihan dapat mewakili sekolah masing-masing dalam ajang Innovation Government Award (IGA), sebagai langkah lanjutan dalam pengembangan inovasi pendidikan di Aceh.
“Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi guru-guru di Aceh,” kata Lukman.
Sebanyak 20 peserta yang mengikuti pelatihan ini telah melalui proses seleksi oleh Tim Pusat Riset STEM USK. Diharapkan, pelatihan ini dapat menjadi titik awal lahirnya inovasi pembelajaran baru di sekolah-sekolah, sekaligus membentuk generasi pelajar Aceh yang tangguh, unggul, dan berkarakter kuat dalam menghadapi tantangan zaman.
Editor: Akil