Nukilan.id – Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menyatakan film Tjoet Nja Dhien memiliki pesan yang sangat luar biasa, sehingga perlu ditonton para generasi milenial.
“Generasi milenial perlu menonton film bermutu ini, banyak pesan-pesan moral yang bisa dipetik dari film sejarah ini,” kata Hilmar Farid keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Senin (24/4/2021).
Pernyataan tersebut disampaikan Hilmar usai menonton bareng film Tjoet Nja Dhien dalam kegiatan yang digagas The Atjeh Connection di Plaza Senayan, Jakarta.
Hilmar menyatakan tidak pernah bosan menikmati adegan dengan sutradara dan aktor terbaik yang tampil dalam film berdurasi 110 menit tersebut.
Baca juga: Anies Baswedan: Jangan Pernah Kau Khianati Negeri Ini!
Karena itu, Hilmar mengajak generasi milenial menonton film kolosal ini setelah direstorasi di Belanda. Apalagi, film Tjoet Nja Dhien ini memiliki semangat juang dari sosok perempuan yang memimpin perjuangan melawan kolonial Belanda.
Sementara itu, pendiri The Atjeh Amir Faisal Nek Muhammad selaku inisiator nobar (nonton bareng) film ini menyampaikan, kegiatan tersebut dibuat terbatas di Studio Premiere Plaza Senayan Jakarta. Dari kapasitas 60 kursi hanya untuk 20 penonton.
Ke depan, kata Amir Faisal, pihaknya akan kembali membuat nobar dengan penonton khusus generasi milenial yang mewakili 34 provinsi, lintas etnik, agama dan lain sebagainya.
“Tjoet Nja Dhien adalah milik bersama bangsa Indonesia. Generasi milenial dapat memetik pelajaran dari narasi film ini untuk masa kekinian. Dari dialog-dialog dalam film ini selalu ada rasa optimis untuk bangkit,” kata Amir Faisal.
Dalam kesempatan ini, aktor utama film Tjoet Nja Dhien Christine Hakim yang hadir pada nobar tersebut mengucapkan terima kasih atas kegiatan menyaksikan bersama film yang dibintanginya.
Menurut Christine, restorasi film ini sangat menguras energi dan waktu hingga akhirnya bisa ditayangkan. Ketika disinggung poster film yang tidak menampilkan wajah Tjoet Nja Dhien seperti poster 33 tahun lalu, ia menyatakan bahwa itu memang disengaja pasang yang terbaru.
“Di belakang gambar Pang Laot ada wajah samar yakni pengkhianat yang selalu ada di sepanjang masa, dan kita harus waspadai,” kata Christine.[Antara]