NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Aceh menyatakan komitmen penuh dalam mendukung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah-sekolah. Program prioritas nasional ini lahir dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2025 yang menekankan pentingnya deteksi dini kesehatan peserta didik guna menyiapkan generasi emas Indonesia 2045.
Kepala Bidang SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, Syarwan Joni, S.Pd., M.Pd., dalam dialog interaktif bersama RRI Banda Aceh, Rabu (24/9/2025), menyampaikan bahwa pelaksanaan CKG telah diperkuat oleh berbagai regulasi, termasuk Permendagri dan surat edaran bernomor 403.2/298.3 D3.
“Program ini bukan hanya arahan pemerintah pusat, tetapi juga sudah mendapatkan dukungan regulasi yang jelas. Ini menjadi pedoman bagi kami di daerah untuk bergerak cepat,” ujarnya.
Menurut Syarwan, Pemerintah Aceh melalui Biro Isra telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan sebagai leading sector. Saat ini, pihaknya tengah memfinalisasi edaran gubernur agar pelaksanaan di lapangan dapat berjalan maksimal.
“Kami memastikan seluruh sekolah di bawah kewenangan Dinas Pendidikan Aceh, khususnya SMA, SMK, dan SLB, dapat menerapkan program ini sesuai standar,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya peran pemerintah kabupaten/kota dalam mendukung CKG di jenjang PAUD, SD, dan SMP.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Dengan dukungan kabupaten/kota, kami bisa menjangkau seluruh satuan pendidikan agar pemeriksaan kesehatan gratis ini terlaksana dengan baik,” tutur Syarwan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa upaya kesehatan di sekolah bukanlah hal baru. Selama ini, setiap satuan pendidikan telah menjalankan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang mencakup pencegahan, deteksi dini, dan penanganan dasar.
“UKS tidak hanya fokus pada kesehatan fisik, tetapi juga memastikan lingkungan sekolah tetap sehat dan kondusif bagi proses belajar,” katanya.
Syarwan menilai kehadiran CKG sangat tepat dan sejalan dengan Gerakan Sekolah Sehat yang sudah ada.
“Melalui pemeriksaan kesehatan gratis, kita menjamin peserta didik memiliki tubuh yang sehat. Dengan tubuh sehat, pemikiran mereka pun lebih prima sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung optimal,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan di sekolah akan dilakukan pada tahap dasar dengan melibatkan puskesmas setempat.
“Walaupun pemeriksaannya mendasar, koordinasi dengan tenaga kesehatan di puskesmas akan memastikan bahwa setiap murid mendapat layanan yang memadai,” jelasnya.
Syarwan menutup dengan menegaskan komitmen Dinas Pendidikan Aceh. “Dinas Pendidikan Aceh menyambut baik langkah ini karena kesehatan peserta didik adalah fondasi utama dalam membentuk generasi emas Indonesia. Kami akan terus mendorong pelaksanaan cek kesehatan gratis secara menyeluruh agar setiap murid siap menghadapi masa depan,” pungkasnya.






