Delapan Kecamatan di Aceh Barat Daya Diterjang Banjir, Ratusan Rumah Terendam

Share

NUKILAN.id | Blangpidie – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di delapan kecamatan. Ratusan rumah warga terendam, sementara fasilitas umum seperti masjid dan sekolah turut terdampak.

“Delapan kecamatan yang terendam banjir adalah Kuala Batee, Blangpidie, Jeumpa, Susoh, Manggeng, Lembah Sabil, Babahrot, dan Tangan-Tangan,” ujar Staf Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (Pusdatin-BPBA), Haslinda Juwita, Rabu, 5 Maret 2025.

Puluhan desa di delapan kecamatan tersebut kini dalam kondisi memprihatinkan. Di Kecamatan Kuala Batee, banjir merendam Desa Alue Pade, Rumoh Panjang, Padang Sikabu, Alue Pisang Perumahan Darma Caraka, Krueng Batee, Drien Berumbang, dan Blang Makmur. Sementara itu, di Blangpidie, genangan air melumpuhkan aktivitas warga di Desa Kuta Tuha, Babah Lhung, Kuta Tinggi, Guhang, dan Lhung Asan.

Dampak serupa juga terjadi di Kecamatan Jeumpa, dengan Desa Alue Seulaseh, Alue Rambut, Baru, Kuta Jeumpa, dan Ladang Neubok terendam banjir. Di Susoh, air meluap hingga ke Desa Kepala Bandar, Tengah Rawa, Durian Rampak, Gadang, dan Padang Hilir.

Di Kecamatan Manggeng, banjir merendam Desa Blang Manggeng, Seunelop, dan Paya. Lembah Sabil turut terdampak dengan genangan air yang melanda Desa Meurandeh, Cot Bak U, dan Padang Kelele. Sementara itu, di Kecamatan Babahrot, Desa Gunung Samarinda ikut terendam, dan di Kecamatan Tangan-Tangan, air naik di Desa Adan, Suak Nibong, Drien Jalo, serta Masjid.

Ketinggian air bervariasi, mulai dari 20 cm hingga 1 meter. Di Dusun Semancang, Desa Babah Lhung, banjir mencapai 1 meter dan merendam 30 rumah. Di Desa Tengah Rawa, Kecamatan Susoh, sekitar 60 rumah turut terdampak. Sejumlah fasilitas umum seperti masjid di Desa Alue Padee dan beberapa sekolah juga terendam air.

Banjir juga menyebabkan tergenangnya jalan nasional, menghambat arus lalu lintas dan mengganggu aktivitas ekonomi warga. Area persawahan tak luput dari dampak, dengan tanaman terancam gagal panen akibat genangan air. Selain itu, aliran sungai yang tersumbat turut memperparah kondisi banjir.

Meski belum ada laporan korban jiwa, warga masih waspada terhadap potensi meningkatnya volume air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat Daya telah mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi terdampak.

“Air belum surut karena intensitas hujan yang masih tinggi,” jelas Haslinda.

Hingga saat ini, pihak berwenang terus berupaya menangani dampak banjir dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya luapan air yang lebih besar. Warga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas untuk menghindari risiko lebih lanjut.

Editor: AKil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News