NUKILAN.id | Banda Aceh – Calon gubernur dan wakil gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi, mengangkat isu kesejahteraan eks kombatan dan korban konflik Aceh yang dinilai belum membaik.
Amatan Nukilan.id, dalam debat publik kedua yang berlangsung di Hotel The Pade, pada Jumat (1/11/2024) malam, Bustami menyampaikan bahwa kendati perdamaian Aceh telah berusia 18 tahun, banyak eks kombatan yang masih bergulat dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan.
“Masih banyak saudara kita, eks kombatan dan korban konflik, yang belum mencapai kesejahteraan,” ujar Bustami.
Menurutnya, mengabaikan kondisi mereka adalah kesalahan besar yang bisa menciptakan kerawanan sosial. Dalam kesempatan itu, Bustami juga menyoroti pengaruh ekonomi nasional dan global terhadap perekonomian Aceh.
Mengutip prediksi IMF, ia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan stagnan pada 5,1 persen pada periode 2025-2029, yang dikhawatirkan dapat berdampak pada Aceh.
“Mau tidak mau, kita harus mempersiapkan diri untuk meningkatkan penerimaan daerah dengan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan lainnya,” jelas Bustami.
Salah satu langkah strategis yang direncanakan adalah mendorong badan usaha milik Aceh untuk terlibat dalam pengelolaan blok-blok migas yang ada di provinsi ini.
“Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan pendapatan daerah,” tambahnya.
Bustami-Fadhil berharap program-program mereka dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya para eks kombatan dan korban konflik yang hingga kini masih berjuang untuk mencapai kesejahteraan. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah