Nukilan.id – Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro bersama seluruh prajurit TNI beserta keluarga besar Korem 011/Lilawangsa melaksanakan sholat ghaib untuk 53 prajurit TNI KRI Nanggala 402 yang gugur di Laut Bali.
Sholat ghaib dilaksanakan di Masjid masing-masing Kodim jajaran Korem 011/Lilawangsa. Kegiatan sholat dan doa bersama tersebut berlangsung serentak usai sholat Dzuhur berjamaah, Selasa (27/4/2021) dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Baca juga: Mahasiswa Biologi USK Lepas 156 Tukik di Pasi Jalang Aceh Besar
Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro menyampaikan turut belasungkawa
“Dari hati yang paling dalam, saya dan keluarga besar Korem 011/Lilawangsa turut mendoakan 53 prajurit TNI terbaik yang sedang melaksanakan tugas di KRI Nanggala 402. Semoga Allah SWT menempatkan mereka di tempat yang paling indah bersama orang-orang beriman, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dalam menerima cobaan ini,” kata Danrem Baskoro.
Baca juga: Aceh Perketat Wilayah Perairan Antisipasi Eksodus Warga India Masuk
“Mari kita melaksanakan sholat ghaib dan mendoakan untuk para pejuang bangsa yang gugur sebagai Syuhada, 53 prajurit TNI AL sebagai Patriot Bangsa, semoga almarhum semua mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Danrem Baskoro mengawali sholat ghaib.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melaporkan bahwa seluruh awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali resmi dinyatakan gugur kemarin (25/4/2021). Seluruh awak kapal nantinya akan diberi kenaikan pangkat secara berjenjang.
Baca juga: Bardan Sahidi Apresiasi Pemkab Aceh Besar Gagas Bangun Lapas Narkoba di Pulo Aceh
Diketahui dari 53 awak kapal kru kapal selam KRI Nanggala 402, salah satunya adalah putra terbaik Aceh yaitu Letkol Laut (E) Irfan Suri, yang juga adik dari Kepala Staf Korem (Kasrem) 011/LW Letkol Czi M Ridha Has. Keduanya adalah putra dari M Hasan Yakob, mantan Kepala SMAN 1 dan SMAN 3 Banda Aceh di era 80-an serta terakhir menjadi Kepala SMAN Modal Bangsa, Aceh Besar, yang kini menetap di Banda Aceh.[]