NUKILAN.ID | Mataram – Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) resmi mengalokasikan anggaran riset sebesar Rp 1,8 triliun untuk perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dana jumbo ini diharapkan menjadi stimulan bagi kemajuan riset dan inovasi sains di lingkungan kampus, termasuk Universitas Mataram (Unram).
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, mengungkapkan hal tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Unram pada Minggu malam (18/5/2025).
“Kemarin kami menandatangani kerja samanya dengan mitra kami LPDP sebesar Rp 1,8 triliun untuk anggaran riset dan sain teknologi di universitas,” kata Stella.
Rumput Laut Jadi Fokus, Unram Punya Potensi Besar
Anggaran tersebut, menurut Stella, merupakan bagian dari program prioritas riset nasional. Ia menjelaskan bahwa dana ini akan dikelola bersama Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Yos Sunitiyoso.
Menariknya, salah satu fokus pengembangan riset yang diusulkan adalah rumput laut. Sebab, Unram dinilai memiliki kapasitas yang cukup kuat untuk menjadi pusat penelitian rumput laut, baik dari segi sumber daya maupun dukungan lingkungan.
“Terutama di Unram ini bisa riset rumput laut, itu bisa jadi macam-macam. Bisa jadi makanan dan energi juga,” ujar Yos.
Menurut Yos, hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut bisa menjadi bahan bakar alternatif, termasuk bioetanol untuk pesawat terbang. Bahkan, sebanyak 10 persen kandungan bioetanol disebut berasal dari seaweed.
NTB Kaya Jenis Rumput Laut, Perlu Riset Berbasis Industri
Selain itu, Yos menegaskan bahwa wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki keragaman jenis rumput laut yang cukup melimpah. Karena itu, ia mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri untuk mengembangkan produk turunan rumput laut yang bermanfaat secara ekonomi.
“Tentu kami akan menjembatani untuk riset jadi produk. Ini juga menjadi solusi dan skill update menjadi sesuatu yang menghasilkan,” terang Yos.
Dengan adanya dana riset tersebut, para peneliti muda—baik dosen maupun mahasiswa—diharapkan dapat mengembangkan inovasi yang dapat dihilirisasi dan menjawab tantangan industri masa depan.
Riset Bernilai Ekonomi Jadi Prioritas
Wamen Stella pun menegaskan bahwa riset yang mampu membuka peluang ekonomi baru akan diprioritaskan untuk mendapat dukungan dana dari LPDP.
“Kami mendukung dari sini. Kami juga mengajak dari Universitas California Berkeley untuk bekerja sama,” tandasnya.
Dengan kolaborasi internasional dan pendanaan yang besar, riset kampus di Indonesia—khususnya Unram—berpeluang besar menjadi ujung tombak inovasi berbasis sumber daya lokal.
Editor: AKil