Tuesday, April 23, 2024

Daftarkan 81 Kader Jadi Bacaleg DPRA, PDA Targetkan Capai 6 Kursi dari 10 Dapil

Nukilan.id – Partai Darul Aceh (PDA) mendaftarkan 81 berkas bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat DPR Aceh ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh yang berlangsung pada Minggu (13/5/2023).

Menurut pantauan Nukilan.id dilapangan, kedatangan rombongan dari partai lokal tersebut disambut langsung oleh Ketua KIP Aceh, Syamsul Bahri, Wakil Ketua Tharmizi, beberapa perwakilan dari Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh serta sejumlah staff KIP Aceh.

Mantan Ketua Umum Partai Darul Aceh, Tgk. H. Muhibbussabri A. Wahab menyampaikan, bahwa partai PDA telah selesai melakukan pendaftaran bacaleg DPRA untuk pemilu tahun 2024 mendatang dengan jumlah kader sebanyak 81 orang yang resmi mencalonkan diri dan tersebar di 10 daerah pemilihan (dapil) di Aceh.

“Ada 81 kader yang di semua dapil kita lengkap,” ucap Tgk. H. Muhibbussabri A. Wahab kepada Nukilan.id saat konferensi pers di KIP Aceh, Minggu (14/5/2023).

Ia mengatakan, sejauh ini partai PDA menargetkan perolehan 6 kursi atau tepatnya satu fraksi dari 81 kader yang mencalonkan diri sebagai bacaleg DPRA pada pemilu tahun 2024 mendatang.

“Target yang lalu, minimal kita harus ada satu fraksi yaitu ada 6 orang,” kata dia.

Dirinya menjelaskan, bahwa seluruh kader partai PDA yang mencalonkan diri merupakan petarung dan orang yang mengerti serta memhami tentang perpolitikan termasuk salah satuya pada saat pelaksanaan pemilu pada tahun 2024 nantinya.

“Target kita seperti target yang lalu bahwa harus ada satu fraksi di DPR Aceh jadi insya allah kami yakin orang-orang yang 81 itu merupakan petarung dan orang-orang yang mengerti politik dan bersiap berjibaku menyukseskan kemenangan pada pemilu 2024,” jelasnya.

Selanjutnya, Tgk. H. Muhibbussabri A. Wahab memaparkan, sebanyak 81 kader yang mencalonkan diri terhadap sebanyak 30 persen keterwakilan perempuan dari total secara keseluruhan.

“Kita ada keterwakilan perempuan kurang lebih 30 persen pada pemilu tahun 2024 mendatang,” pungkasnya.

Lebih lanjut, ditanya soal strategi yang digunakan kedepannya, dirinya menegaskan setiap partai politik sebagai peserta pemilu memliki berbagai cara yang berbeda-beda, maka dari itu ia enggan membocorkan apa saja yang menjadi strategi dari partai PDA.

“Saya pikir masing-masing kita punya cara dan tentu jurus kita, jadi gak boleh dipertontonkan karena pemilu 2024 merupakan arena pertempuran,” tegasnya.

Sementara itu, ia meyakini, bahwa pada pemilu tahun 2024 medatang, PDA mampu melampaui ambang batas yang telah ditentukan yakni Presidential Threshold yang mana pada dua pemilu sebelumnya belum mampu tercapai. Hal itu, didasari atas keinginan yang kuat adanya calon gubernur Aceh yang berasa dari PDA ketia pilkada nantinya.

“Sangat yakin, karena target kami kedepan gubernur dari PDA minimal sekali wakil gubernur, karena seluruh kader telah sepakat bahwa Aceh harus dikelola oleh orang-orang baru dengan dasar agama yang kuat, dan kami sepakat dari hasil musyawarah partai ingin mengajukan calon gubernur dari PDA yaitu Waled Husaini,” tuturnya.

Terakhir, dirinya menerangkan, bahwa saat ini PDA terbuka untuk semua kalangan namun harus tetap memiliki pengetahun dan landasan keagamaan yang kuat (islam).

“PDA kali ini hampir 70 persen tidak lagi berasal dari pesantren. Akan tetapi ketika bergabung dengan PDA nuansa keagamaan dengan baik,” tutupnya. [Azril]

Baca Juga: Partai Lokal, Gabthat Resmi Daftarkan 60 Kader Sebagai Bacaleg di Pemilu 2024

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img