Cegah Stunting, Baitul Mal Aceh Bangun Jamban untuk Keluarga Miskin

Share

Nukilan.id – Baitul Mal Aceh pada tahun 2020 sudah membangun sebanyak 82 jamban untuk keluarga miskin di dua kabupaten/kota, yaitu 4 Desa dengan 35 Kepala Keluarga di Kota Sabang dan 2 Desa dengan 47 KK di Pidie.

“Program ini merupakan pilot project Baitul Mal Aceh dalam mengentaskan kemiskinan di bidang kesehatan,” kata Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Rahmad Raden yang dikutip di web resmi Baitul Mal Aceh, Jum’at (12/3/2021).

Baca juga: Nova Tunaikan Zakat di Baitul Mal Aceh

Rahmad Raden mengatakan, kehadiran program ini juga sebagai bentuk mendukung program penurunan angka stunting di Aceh.

“Pasalnya, bicara kemiskinan, tidak hanya fokus pada kebutuhan pangan semata, melainkan kebutuhan sandang dan papan juga menjadi fokus karena masuk dalam salah satu kriteria kemiskinan,” ujarnya.

Lanjutnya, Terlaksana pogram ini juga berkat kerjasama dengan beberapa instansi eksternal Baitul Mal Aceh seperti Unicef, Dinas Kesehatan, dan Baitul Mal Kabupaten/Kota setempat.

Baca juga: Belajar dari Pengelolaan Wakaf Baitul Asyi’ Aceh di Makkah

“Desa-desa yang dipilih pun khusus desa yang sebelumnya sudah pernah dilakukan penyadaran tentang dampak buruk membuang hajat sembarang,” jelasnya.

Seperti di Kabupaten Pidie, kata Rahmad – ada dua desa menjadi obyek dari pada program ini, yaitu Gampong Meunasah Panah dan Gampong Peunadok, di Kecamatan Tiro.

“Mayoritas masyarakat di kedua desa ini masih membuang hajat di lokasi air mengalir seperti sungai dan kali,” ungkapnya.

Begitu pula Kota Sabang, lanjutnya – sengaja dipilih desa-desa dekat pesisir, sehingga dengan adanya bantuan tersebut masyarakat setempat tidak lagi membuang hajat di alam terbuka.

Baca juga: Pimpinan Pusat Dewan Dakwah Islamiyah Lantik Pengurus Provinsi Aceh

Ia menyebutkan, bantuan yang dialokasikan Baitul Mal Aceh bersumber dari dana zakat sebesar Rp410 juta. Masing-masing kepala keluarga mendapatkan bantuan dana Rp5 juta untuk dibuatkan jamban.

“Pengerjaannya dalam bentuk swadaya pihak penerima manfaat, sementara Baitul Mal Aceh hanya menyalurkan dana saja,” ujarnya.

Namun demikian, kata Rahmad – Baitul Mal Aceh tetap mengontrol dan memastikan bantuan tersebut terlaksana dengan baik.

“Dengan harapan bantuan tersebut dapat dinikmati jangka panjang oleh mustahik. Mereka dapat hidup dalam kondisi yang sehat,” ungkapnya.
Baca juga: Gubernur Aceh Raih Penghargaan BNPB, Dinilai Sukses Tekan Kasus Covid-19

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News