Buka Pelatihan dan Sertifikasi K3, Kadis ESDM Aceh Harap Dapat Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa

Share

Nukilan.id – Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) Cepu Jawa Barat mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Aceh dengan tema “Pelatihan dan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Migas di Aula Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh”. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, dimulai pada tanggal 22-23 Juni dan 26-27 Juni 2023.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur menyampaikan hubungan kerjasama antara Politeknik Energi dan Mineral Akamigas – Cepu dengan Pemerintah Aceh semakin erat, terlihat dari pemilihan Aceh sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pelatihan dan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Migas”. 

“Pelatihan dan sertifikasi ini memberikan peluang bagi mahasiswa program studi terkait yang telah mencapai tahap akhir dan para alumni untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam memasuki dunia kerja, baik di industri minyak dan gas bumi maupun industri lainnya,” ujar Mahdinur.

Mahdinur menyebutkan, sesuai dengan pedoman kerja Politeknik Energi dan Mineral Akamigas – Cepu dalam pelatihan dan sertifikasi K3, peserta berasal dari daerah sekitar tempat pelatihan dengan jumlah 50 orang. 

“Oleh karena itu, 9 lembaga pendidikan tinggi di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar yang memenuhi persyaratan umum diundang untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi,” katanya.

Selain itu, Mahdinur juga memaparkan bahwa Aceh memiliki 14 Wilayah Kerja (WK) Migas yang aktif. Dari jumlah tersebut, 10 WK berada di bawah kewenangan Aceh (di bawah 12 mil laut) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi di Aceh. Pengelolaan wilayah tersebut dilakukan oleh Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).

Sementara itu, 4 WK lainnya berada di bawah kewenangan pusat (di atas 12 mil laut) dan dikelola oleh Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas dengan koordinasi Pemerintah Aceh. Wilayah KEK Arun Lhokseumawe di Aceh memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan karena berada di Selat Malaka, yang merupakan jalur pelayaran internasional dan dekat dengan sumber bahan bakar minyak mentah yang sebagian besar berasal dari Jazirah Arab.

Kehadiran industri hulu dan hilir migas di Aceh diharapkan dapat menjadi potensi penyerapan tenaga kerja di Aceh, melalui penyerapan tenaga kerja tetap Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), tenaga kerja penunjang, dan tenaga kerja jasa dalam menjalankan aktivitas operasional.

Lebih lanjut, kata dia, untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja, Pemerintah Aceh telah mengirimkan 97 mahasiswa terbaiknya sebagai penerima beasiswa Aceh ke Politeknik Energi dan Mineral Akamigas – Cepu selama tiga tahun anggaran, yaitu dari tahun 2019 hingga 2021, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh.

Mahdinur mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan ini, terutama kepada Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh, PT. Pema Global Energi, dan PT. Medco E&P Malaka yang telah bersedia membantu dengan meminjamkan alat Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA).

“Kami berharap kepada PEM Akamigas Cepu agar tahun-tahun berikutnya juga tetap memilih Aceh sebagai tempat pengabdian masyarakatnya, yang dapat mengundang lembaga pendidikan lainnya di Wilayah Aceh,” pungkasnya. [Rjf]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News