Nukilan.id – Komitmen nyata perseroan mengembangkan pelaku UMKM melalui BSI UMKM Center pun seiring program pemerintah pusat dalam upaya pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Di mana stimulus ekonomi di antaranya difokuskan pada segmen usaha tersebut.
Bagi BSI sendiri, telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM mencapai Rp38,3 triliun secara nasional dengan kualitas pembiayaan yang sangat baik. Nilai tersebut sekitar 23% dari total portofolio pembiayaan BSI.
Adapun khusus untuk provinsi Aceh, penyaluran pembiayaan BSI ke sektor UMKM sudah mencapai Rp6,9 triliun. Jumlah itu sekitar 46% dari total portofolio pembiayaan yang disalurkan BSI di Aceh. Hal ini menandakan keseriusan perseroan dalam mendorong kemajuan usaha kerakyatan.
Terkait hal itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pihaknya memang ingin berperan aktif sebagai salah satu katalisator pemulihan ekonomi nasional. BSI berupaya hadir mendorong perekonomian di berbagai sektor tak terkecuali segmen UMKM.
“Alhamdulillah ini menjadi bukti nyata kehadiran BSI dapat membawa kemaslahatan di berbagai sektor. Karena memang salah satu tujuan kami adalah memperkuat ketahanan ekonomi secara syariah tak terkecuali dengan mendorong pertumbuhan segmen UMKM sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional,” ujarnya menekankan.
Ke depan, perseroan berkomitmen terus memperkuat pembiayaan ke sektor UMKM sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo agar BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, dapat mendukung pengembangan UMKM di Tanah Air. Tentunya agar perekonomian masyarakat meningkat.
Hery pun menambahkan, untuk meningkatkan pengembangan UMKM, BSI nantinya akan kembali membangun UMKM Center di beberapa wilayah lain di Tanah Air. BSI UMKM Center juga memberikan pelatihan kepada UMKM untuk memodernisasi bisnis dengan memanfaatkan sosial media sebagai wadah pemasaran.
Selain itu, BSI juga membuat portal khusus untuk membantu pemasaran produk-produk UMKM binaan BSI UMKM Center. Portal tersebut diharapkan mampu memperluas akses pasar pelaku UMKM agar mampu mendukung pengembangan bisnisnya yang pada akhirnya dapat pula menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ke depan, kami pun akan lebih mengaktifkan peran BSI UMKM Center dengan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada UMKM. Sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai co-working space bagi pelaku usaha dan sarana inkubasi para pelaku UMKM,” pungkasnya.
Untuk diketahui, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.
Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.
Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per Juni 2021, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp247,3 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 216 triliun, serta total pembiayaan Rp161 triliun.
Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.500 outlet dan lebih dari 2.400 jaringan ATM yang tersebar di seluruh Nusantara.
Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.
Sehubungan dengan telah dilakukannya migrasi sistem terhadap ke 3 (tiga) Bank Syariah milik Himbara yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk maka kode bank tujuan transfer bagi ke-2 (dua) Bank ex-Legacy BNIS (427) & BRIS (422) telah ditutup dan penamaan kode bank ex legacy BSM/BRIS/BNIS berubah menjadi BSI dengan kode bank 451. Nasabah dapat menghubungi call centre Bank Syariah Indonesia 14040 apabila terdapat keluhan transaksi.
Reporter: Hadiansyah