NUKILAN.id | Banda Aceh — Bank Syariah Indonesia (BSI), bersama lembaga filantropi BSI Maslahat, berkomitmen memperkuat kemandirian ekonomi pesantren di Aceh melalui program pemberdayaan berbasis ekonomi syariah. Langkah ini dilakukan untuk menjadikan pesantren sebagai pusat penggerak ekonomi berbasis syariah yang berdampak positif bagi santri dan masyarakat sekitar.
Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, menegaskan pentingnya program ini sebagai bentuk dukungan terhadap pondok pesantren untuk menjadi mandiri secara ekonomi dan produktif dalam pengembangan usaha syariah.
“BSI melihat pesantren sebagai pilar penting dalam memperkuat ekonomi syariah di Indonesia, khususnya di Aceh. Kami berharap, pesantren tidak hanya berfokus pada pendidikan agama, tetapi juga menjadi pusat penggerak ekonomi masyarakat,” ungkap Wachjono.
Dalam program tersebut, BSI dan BSI Maslahat menyediakan pelatihan keterampilan bisnis, pendampingan manajemen usaha, serta akses ke layanan perbankan syariah yang dirancang khusus sesuai kebutuhan pesantren. Pesantren mitra, seperti Pesantren Ruhul Islam Anak Bangsa di Aceh Besar, kini sukses mengembangkan usaha budidaya ikan lele dengan bantuan permodalan dan dukungan pemasaran dari BSI Maslahat. Melalui jaringan distribusi yang diperluas dan platform digital, produk pesantren ini kini dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Ustadz Khairul Azhar, pimpinan Pesantren Ruhul Islam Anak Bangsa, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan ini.
“Bantuan dari BSI sangat membantu kami dalam mengembangkan usaha dan memberikan peluang kepada santri untuk belajar keterampilan wirausaha,” ujarnya.
Program ini tidak hanya menciptakan peluang usaha, tetapi juga berfokus pada pemberdayaan santri agar memiliki keterampilan bisnis, menjadikan mereka lebih siap terjun sebagai wirausahawan atau profesional produktif setelah lulus. BSI berharap, dengan bertambahnya pesantren yang mandiri secara ekonomi, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Aceh dapat terwujud melalui konsep ekonomi berbasis syariah.
Editor: Akil