BPTD Aceh Tanggapi Usulan Pembangunan Dermaga di Pulo Aceh

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh — Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Aceh bersama Dinas Perhubungan Aceh dan Aceh Besar menggelar pertemuan dengan perangkat desa dari Pulo Aceh, Jumat (6/12/2024). Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Dishub Aceh itu membahas solusi transportasi bagi Pulo Aceh, salah satu kawasan terluar yang selama ini menghadapi kendala logistik akibat minimnya fasilitas dermaga.

Kepala BPTD Kelas II Aceh, Tofan Muis, mengungkapkan bahwa masyarakat Pulo Aceh telah lama bergantung pada kapal nelayan untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Namun, keterbatasan kapasitas kapal membuat pengangkutan barang menjadi tidak efisien. Dalam pertemuan itu, warga melalui perangkat desa mengusulkan pembangunan dermaga yang memadai sebagai solusi jangka panjang.

“Warga mengusulkan pembangunan dermaga yang efisien agar kapal-kapal dapat bersandar dengan aman. Saat ini, mereka sangat membutuhkan alternatif transportasi dalam jangka pendek untuk mengatasi masalah logistik,” ujar Tofan.

Ia menambahkan, usulan ini sangat mendesak mengingat kapal feri KMP Papuyu yang sebelumnya melayani rute Pulo Aceh tak lagi beroperasi akibat ketiadaan dermaga yang layak. Akibatnya, aksesibilitas ke pulau itu semakin terhambat.

Harapan Masyarakat
Pulo Aceh, yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, memiliki posisi strategis sebagai wilayah terluar Indonesia. Namun, keterbatasan fasilitas transportasi telah menjadi keluhan utama warga selama bertahun-tahun. Camat Pulo Aceh, Lurah, hingga Panglima Laut menyuarakan harapan agar usulan pembangunan dermaga ini dapat segera direalisasikan.

“Kami ingin adanya dermaga yang bukan hanya mempermudah akses transportasi tetapi juga mendukung perekonomian warga. Kebutuhan logistik kami selama ini sangat bergantung pada kapal kecil yang kapasitasnya terbatas,” ujar salah satu perwakilan perangkat desa.

Tofan menyatakan pihaknya mendukung penuh usulan ini dan akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk merealisasikan rencana tersebut.

“Konektivitas Pulo Aceh ke daratan Aceh harus ditingkatkan. Dermaga akan menjadi solusi jangka panjang, sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat,” katanya.

BPTD Aceh juga menyampaikan rencana untuk mengupayakan layanan kapal sementara guna mengatasi kebutuhan mendesak warga. Namun, keberadaan dermaga yang memadai tetap menjadi prioritas utama.

Dampak Sosial dan Ekonomi
Pembangunan dermaga di Pulo Aceh diharapkan tidak hanya memudahkan transportasi tetapi juga membuka peluang pengembangan ekonomi, seperti sektor pariwisata dan perikanan. Lokasi Pulo Aceh yang potensial sebagai destinasi wisata dapat dioptimalkan jika akses transportasi lebih baik tersedia.

Masyarakat Pulo Aceh kini menunggu langkah konkret pemerintah untuk mewujudkan dermaga yang telah lama mereka impikan.

“Kami sangat berharap, ini bukan sekadar rencana di atas kertas,” kata seorang warga Pulo Aceh.

Pembangunan infrastruktur transportasi yang layak di Pulo Aceh diharapkan dapat menjadi titik balik bagi kemajuan kawasan tersebut, sekaligus menjaga keberlanjutan kehidupan masyarakat di wilayah terluar Indonesia.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News