NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Aceh mengalami inflasi tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 3,09 persen pada Juni 2024. Penyumbang utama inflasi di provinsi ini adalah komoditas beras, cabai merah, dan bawang merah.
Dari analisis data Nukilan.id, angka inflasi tahunan Aceh pada Juni 2024 menunjukkan penurunan dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 3,32 persen. Sementara itu, inflasi nasional pada periode yang sama tercatat sebesar 2,51 persen.
BPS Aceh mengukur inflasi berdasarkan lima kota indeks harga konsumen (IHK), yaitu Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Tamiang, dan Kabupaten Aceh Tengah.
Komoditas utama yang menyumbang kenaikan harga atau inflasi di Aceh secara yoy meliputi beras sebesar 0,74 persen, cabai merah sebesar 0,70 persen, dan bawang merah sebesar 0,45 persen. Pada Mei 2023, beras juga menjadi penyumbang inflasi terbesar sebesar 0,73 persen, diikuti cabai merah sebesar 0,79 persen, dan bawang merah sebesar 0,61 persen.
Selama Januari hingga Juni 2024, BPS Aceh mencatat inflasi tahunan tertinggi terdapat di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 4,78 persen, sementara inflasi terendah di Kota Banda Aceh sebesar 2,07 persen. Angka inflasi yang tinggi di Aceh Tengah diharapkan dapat menjadi perhatian pemerintah untuk menekan inflasi.
Selain itu, pada Juni 2024, inflasi bulanan atau month-to-month terjadi di empat daerah. Aceh Tengah mencatat inflasi sebesar 0,17 persen, Aceh Barat 0,32 persen, Lhokseumawe 0,14 persen, dan Aceh Tamiang 0,07 persen. Sebaliknya, Banda Aceh mengalami deflasi sebesar 0,19 persen.
Dengan kondisi ini, pemerintah daerah diharapkan dapat terus berupaya mengendalikan harga komoditas pangan agar tidak membebani masyarakat, terutama di wilayah yang mengalami inflasi tinggi. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah