Tuesday, May 7, 2024

BPMA Minta PT Medco Selidiki Sebab Bau Gas di Aceh Timur

Nukilan.id – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) mengaku masih meminta PT Medco E&P Malaka untuk menelusuri penyebab adanya aroma gas yang diduga menjadi penyebab warga mengalami pusing, mual dan muntah di kawasan di Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, sejak Jumat (9/4/2021).

Deputi Operasi BPMA Edy Kurniawan menyebutkan, saat ini kondisi warga yang mengalami gejala pusing, mual dan muntah sudah semakin membaik, dan diperkirakan sudah bisa kembali ke rumahnya.

“Memang ada satu warga yang dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh, dan pastinya dengan dampingan dari PT Medco,” jelas Edy di hadapan jurnalis di Banda Aceh, Sabtu (10/4/2021).

Menurut Edy, saat ini ada tiga sumur  milik PT Medco di kawasan tersebut. Sumur berjarak 2 kilometer dari permukiman warga. Dua sumur tidak beraktivitas dan satu sumur dalam proses flaring alias pencucian sumur.

“Sebenarnya sejak bulan Maret lalu, ketiga sumur sudah tidak beraktivitas, dan untuk menghindari adanya pembuangan gas limbah yang membahayakan, satu sumur dilakukan flaring, dan ini adalah aktivitas biasa. Pembersihan sumur wajib dilakukan agar tidak memberi dampak berbahaya,” jelas Edy seperti dilansir kompas.

Pihaknya, kata Edy, juga belum mendapat penjelasan pasti apakah terjadi kebocoran di sumur atau tidak.

“Kami sudah meminta PT Medco untuk menyelidiki kasus ini,” ujar Edy.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Zubir Mahmud, dr Edi Gunawan, mengatakan masih ada 10 pasien yang dirawat di RSUD Zubir Mahmud. Sedangkan dua pasien lainnya dirawat di RSUD Graha Bunda, Aceh Timur.

Ia menyampaikan, semua kondisi pasien, baik yang dirawat di RSUD dr Zubir Mahmud, maupun di RS Graha Bunda sudah mulai membaik dan kondisinya telah stabil.

Sebelumnya, sejak Jumat (9/4/2021) pagi, 19 warga Panton Rayeuk, di Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur dilaporkan keracunan akibat tercium aroma bau busuk yang diduga berasal dari bocoran gas PT Medco.

Akibatnya, warga mengalami pusing dan muntah-muntah hingga harus dirujuk ke Puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Idi Rayeuk.

Untuk diketahui, pada pertengahan Mei 2019 lalu, kejadian serupa juga pernah terjadi di Kecamatan Indra Makmue, Aceh Timur.[]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img