NUKILAN.id | Jantho – Tim gabungan BNN Pusat, TNI, Polri, dan Bea Cukai berhasil menggagalkan penanaman ganja terselubung di tengah perkebunan pinang di Aceh Besar. Operasi ini memusnahkan 15.000 batang ganja dengan berat basah mencapai 7,5 ton, serta membongkar modus baru pelaku yang berusaha mengelabui petugas dengan menyembunyikannya di bawah rimbun pohon pinang.
Tim gabungan harus menempuh perjalanan berat untuk mencapai lokasi di Desa Maheng, Kecamatan Kuta Cot Glie. Setelah satu jam melewati jalan berbatu dengan kendaraan roda empat, mereka harus melanjutkan perjalanan 30 menit berjalan kaki menyusuri jalan setapak. Begitu tiba, hamparan ganja terlihat tersembunyi di antara pohon-pinang.
Tanaman ganja setinggi 50 cm hingga 2,5 meter itu langsung dicabut dan dibakar di tempat. Tak hanya itu, petugas juga menemukan bibit ganja yang sedang disemai dan membakar gubuk yang diduga digunakan sebagai tempat persembunyian pelaku.
Irjen Pol. I Wayan Sugiri, Deputi Pemberantasan BNN RI, menjelaskan bahwa pelaku sengaja menanam ganja di bawah pohon pinang untuk mengelabui pengintaian udara.
“Dia tahu BNN punya drone, mungkin dikira dengan menanam di bawah pinang kami tidak akan curiga. Tapi kami tidak mudah tertipu,” tegas Sugiri.
Diduga, pelaku sudah berkali-kali menanam ganja di lokasi tersebut sebelum akhirnya terbongkar.
Tak hanya di Kuta Cot Glie, BNN juga memusnahkan ladang ganja seluas 1 hektare di Kecamatan Indrapuri. Sebanyak 9.500 batang ganja dengan tinggi 1-2,5 meter dan berat basah 4,5 ton turut dibakar.
Operasi ini merupakan hasil kolaborasi BNN dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menggunakan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) untuk pemantauan udara.
BNN terus memperketat pengawasan terhadap peredaran narkotika, khususnya ganja, yang masih marak di Aceh. Operasi ini menjadi bukti bahwa modus apapun tidak akan luput dari pantauan.
“Kami tidak akan berhenti sampai jaringan ini benar-benar tuntas,” tegas Sugiri.