Nukilan.id | Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi angin kencang dan hujan lebat yang masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Aceh hingga Jumat (13/6/2025).
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Amat Komi, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer di wilayah Sumatera bagian utara, termasuk Aceh, masih tergolong tidak stabil. Beberapa faktor pemicu di antaranya aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin, sirkulasi siklonik di selatan Perairan Aceh, serta konvergensi angin di wilayah barat dan utara Aceh.
“Pola angin di perairan Aceh umumnya bertiup dari arah selatan hingga barat dengan kecepatan mencapai 50 km/jam, yang dapat memicu angin kencang,” ujar Amat Komi dalam keterangannya kepada Nukilan, Selasa (10/6/2025).
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang meliputi Aceh Utara, Bireuen, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Masyarakat juga diimbau waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
BMKG turut memperingatkan soal gelombang tinggi mencapai 2,5–4 meter di perairan Aceh Besar–Meulaboh dan Sabang–Banda Aceh dan 1,25–2,5 meter di perairan Simeulue Selatan, Aceh Singkil–Pulau Banyak, dan Aceh Barat Daya–Simeulue.
“Kami mengimbau nelayan dan operator penyeberangan untuk menunda pelayaran jika kondisi laut tidak aman. Utamakan keselamatan,” tegasnya. Masyarakat juga disarankan segera menjauh dari daerah lereng dan aliran sungai bila terlihat awan tebal hitam dan hujan mulai turun, khususnya di wilayah pegunungan. []
Reporter: Sammy