NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Aceh dalam beberapa hari ke depan.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Banda Aceh, Dedy Ardana, mengatakan saat ini wilayah Aceh masih berada dalam masa puncak musim hujan. Kondisi ini dipicu oleh aktifnya Monsoon Asia serta nilai Dipole Mode yang terpantau negatif, yang menyebabkan meningkatnya aktivitas pembentukan awan hujan di kawasan Indonesia bagian barat.
Selain itu, kata Dedy, faktor lain yang memperkuat potensi hujan lebat adalah aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) pada Fase 3, adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh, serta suhu muka laut yang hangat di Samudra Hindia Barat Sumatera.
“Beberapa kondisi tersebut dapat berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Aceh,” ujar Dedy dikoutip dari Kompas.com, Kamis (23/10/2025).
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan berintensitas sedang hingga lebat yang berpotensi terjadi secara terus-menerus atau berdurasi panjang. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko banjir, tanah longsor, serta angin kencang di sejumlah daerah.
“Jika melihat awan tebal hitam dan hujan mulai rintik-rintik di daerah pegunungan maka masyarakat disarankan untuk meninggalkan daerah lerengan serta wilayah aliran sungai,” tambah Dedy.
BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk periode 24–26 Oktober 2025. Dalam rentang waktu tersebut, sejumlah wilayah di Aceh diperkirakan mengalami hujan ringan hingga lebat yang disertai angin kencang.
Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Sabang, Pidie, Pidie Jaya, Nagan Raya, Gayo Lues, dan Bener Meriah. Pada 25–26 Oktober, daerah berisiko diperkirakan meluas ke Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Utara, Bireuen, Lhokseumawe, dan Simeulue.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus memantau pembaruan informasi cuaca serta mengambil langkah antisipasi dini guna mengurangi dampak dari potensi bencana yang mungkin terjadi.






