NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh memastikan bahwa pelayanan informasi kepada publik tetap berjalan normal meskipun menerapkan sistem kerja kombinasi antara Work from Office (WFO) dan Work from Anywhere (WFA). Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari program efisiensi anggaran sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Anggaran.
Mulai pekan ini, BMKG Aceh menerapkan pola kerja baru di mana pegawai bekerja dari kantor selama tiga hari, yakni Senin hingga Rabu, sementara pada Kamis dan Jumat menjalankan tugas secara fleksibel dari lokasi mana pun dengan sistem shift.
“Pimpinan pusat melalui Sekretaris Utama BMKG mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan WFO dan WFA untuk pegawai dalam rangka menindaklanjuti program efisiensi penggunaan anggaran. Ini sebagai pedoman bagi ASN di BMKG dan telah kami jalankan di daerah. WFO berlaku tiga hari, Senin, Selasa, dan Rabu, sedangkan WFA berlaku pada Kamis dan Jumat. Kebijakan ini sudah mulai berjalan sejak minggu ini,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Aceh, Muhajir, pada Jumat (14/2/2025).
Menurut Muhajir, BMKG turut merasakan dampak dari kebijakan efisiensi ini, terutama dalam hal pengurangan anggaran operasional seperti belanja alat tulis kantor (ATK), kegiatan sosialisasi, serta berbagai pertemuan. Secara nasional, pemangkasan anggaran BMKG mencapai 50,3 persen. Namun, ia memastikan bahwa layanan informasi cuaca dan iklim tetap tersedia selama 24 jam dalam tujuh hari seminggu.
“Efisiensi anggaran memang ada, namun kami menjamin layanan publik tetap hadir 24 jam nonstop selama tujuh hari, baik melalui media sosial maupun situs web resmi BMKG. Informasi akan selalu kami perbarui tanpa henti. Dengan teknologi yang telah kami kembangkan, petugas tetap dapat memperbarui dan memantau data informasi secara online kapan pun dan di mana pun,” tambahnya.
Muhajir optimistis bahwa teknologi yang selama ini dibangun oleh BMKG dapat mendukung kelancaran tugas di lapangan. Ia menegaskan bahwa penerapan sistem kerja kombinasi WFO dan WFA tidak akan menghambat kinerja institusi, terutama dalam menyediakan data observasi harian yang sangat krusial bagi masyarakat.
Selain itu, BMKG juga telah mengusulkan restrukturisasi dan relaksasi anggaran sebagai langkah antisipasi untuk mengatasi dampak dari pemangkasan dana. Dengan langkah-langkah tersebut, BMKG Aceh berharap dapat tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat tanpa kendala berarti.
Editor: Akil