Nukilan.id – Baitul Mal Aceh (BMA) bersama Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Aceh melakukan pembahasan terkait kolaborasi pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan di Aula BMA, Kamis (8/9).
Dalam kesempatan pertemuan itu, BMA dihadiri oleh seluruh Anggota Badan BMA mulai dari Mohammad Haikal, A Rani Usman, Mukhlis Sya’ya, Khairina dan Muhammad Ikhsan.
Dalam sambutannya Ketua BMA, Mohammad Haikal, menyampaikan komitmen BMA dalam memberdayaan ekonomi masyarakat pelaku usaha mikro melalui program bantuan modal usaha dari sumber dana zakat dan infak.
“BMA menginisiasi kolaborasi dengan berbagai pihak agar saling terhubung dari hulu ke hilir dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat pada sektor rill sehingga BMA membutuhkan partner agar mustahik yang dibantu bisa mendapat binaan, pendampingan mulai dari penyediaan bahan baku, produksi sampai pemasaran”, ujarnya.
Zakaria yang mewakili KADIN Aceh juga menyampaikan bahwa perlunya bekerjasama dengan masyarakat seperti dengan petani lokal salah satunya bertani bawang dan mendampingi hingga adanya jaminan kepastian pasar terhadap hasil panen bawang petani.
“Petani yang telah difasilitasi teknologi pertanian dan mendampingi sampai menjamin pasar dari hasil panen bawang serta dengan biaya produksi yg ditekan melalui subsidi yg diberikan, maka petani bisa mendapat keuntungan yang maksimal” tambahnya.
Dari pertemuan ini, BMA dan KADIN Aceh nantinya akan mencoba pilot project sebagai tindak lanjut memanfaatkan 3 hektar lahan dan usaha masyarakat baik kelompok dan individu disektor pertanian bawang. []
