Blok Migas Meulaboh dan Singkil Dilelang, 2 Perusahaan Singapore Berpeluang Menang

Share

Nukilan.id – Dua perusahaan yang berbasis di Singapura sedang melirik sumber daya alam minyak dan gas (migas) yang ada di wilayah kerja (WK) Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Offshore North West Aceh (Singkil).

Adapun kedua perusahaan tersebut yaitu Frointier Point Ltd yang akan mengikuti lelang untuk Blok Meulaboh dan Conrad Petroleum yang akan mengikuti lelang Blok Singkil.
Kedua perusahaan ini teregister di Singapura dan memiliki kantor pusat di Jakarta dan Singapura.

Kepala Dinas ESDM Aceh, Ir Mahdinur MM kepada Serambi, Kamis (17/2/2022), mengatakan, saat ini Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang melakukan persiapan lelang.

Kedua perusahaan ini, jelas Mahdinur, telah melakukan Goint Study (GS) di kedua blok migas barat selatan tersebut dan saat ini untuk kedua blok dimaksud sedang melalui tahapan persiapan lelang.

“Tim lelang terdiri atas tim Pemerintah Aceh, Kementerian ESDM dan unsur akademisi.

Proses lelang sendiri akan dilakukan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM.
Sementara proses pralelang sudah dilalui,” ungkap Mahdinur melalui pesan WhatsApp.

Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2015 tentang Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Migas di Aceh, wilayah kerja (WK) atau blok migas sebelum dilelang harus terlebih dahulu disetujui Gubernur Aceh.

Sementara gubernur, terang Mahdinur, sebelum memberi persetujuan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPRA.

Pihaknya sudah menyurati DPRA untuk meminta persetujuan dimaksud.

Saat ini, lanjut Mahdinur, Gubernur Aceh masih menunggu surat persetujuan dari DPRA dan ia berharap dalam waktu dekat sudah ada persetujuan tersebut.

“Atas dasar persetujuan DPRA, selanjutnya gubernur dapat menerbitkan surat persetujuan kepada Menteri ESDM untuk ditetapkan WK-nya dan dilakukan pelelangan sesuai mekanisme dan prosedur yang berlaku,” terangnya.

Potensi sumber migas Kedua blok tersebut diprediksi memiliki kandungan migas yang besar.

Namun secara data, Kadis ESDM Aceh Mahdinur belum bisa memastikan.

“Kalau kandungan belum bisa dipastikan, tapi berdasarkan data geology dan data teknik pendukung lainnya pada blok tersebut berpotensi untuk dikembang atau diexplorasi untuk dilihat kandungan migasnya,” katanya.

“Kita dari Pemerintah Aceh sangat mendukung dan membuka peluang investasi migas sebesar-besarnya di wilayah barat selatan,” kata Mahdi.

DPRA Beri Dukungan

Komisi III DPRA mengaku tidak keberatan dengan akan adanya kegiatan eksplorasi migas di Blok Meulaboh dan Blok Singkil.

Komisi III sudah sepakat akan mengeluarkan rekomendasi persetujuan pengelolaan bersama kedua blok dimaksud.

“Pada prinsipnya, Komisi III DPRA tidak keberatan.

Kita terbuka dengan investasi jangka panjang.

Kita harapkan dengan investasi ini Aceh bisa maju dan berkembang layaknya daerah lain,” kata Wakil Ketua Komisi III, Zaenal Abidin seusai rapat komisi.

Sekretaris DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh ini menambahkan, iklim investasi perlu ditingkatkan di Aceh.

Begitupun dengan pemerataan pembangunan juga harus dilakukan secara menyeluruh sehingga tidak tercipta disparitas antar daerah.

“Selama ini wilayah barsela (barat selatan Aceh) masih jauh tertinggal dari segi pembangunan.

Kita tidak keberatan dengan adanya investasi ini.

Insyaallah dalam beberapa hari ke depan rekomendasi DPRA akan keluar,” tutupnya.

[Sumber: Serambi/web.ESDM]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News