BKSDA Perkuat Mitigasi Konflik Harimau di Aceh

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh terus memperkuat upaya pencegahan dan mitigasi interaksi negatif antara manusia dan harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang kerap terjadi di sejumlah wilayah provinsi tersebut.

Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, mengatakan bahwa langkah ini dilakukan demi melindungi keselamatan masyarakat sekaligus menjaga keberlangsungan hidup satwa liar yang dilindungi.

“Kami terus memperkuat pencegahan dan mitigasi interaksi negatif harimau sumatra. Pencegahan tersebut juga untuk melindungi masyarakat serta menjaga keberlanjutan satwa liar dilindungi tersebut,” ujarnya di Banda Aceh, Selasa (29/7/2025).

Data hasil analisis kelayakan populasi terakhir yang dilakukan pada 2019 menunjukkan bahwa jumlah harimau sumatra di alam liar Aceh diperkirakan mencapai sekitar 170 ekor.

Selama lima tahun terakhir, wilayah yang paling sering terjadi interaksi negatif antara harimau dan manusia meliputi Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Timur, dan Aceh Tenggara. Kondisi ini mendorong BKSDA untuk terus melakukan pendekatan berbasis masyarakat.

Menurut Ujang, pihaknya aktif melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya peran harimau sumatra dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

“Kami juga membentuk kelompok swadaya masyarakat yang membantu mencegah interaksi negatif harimau sumatra, serta patroli dan memantau habitat harimau sumatra serta memfasilitasi pembangunan kandang antiserangan harimau,” jelasnya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tidak melepasliarkan ternak di wilayah yang menjadi jalur jelajah harimau. Mereka juga diminta mengelola ternak secara terkontrol dengan sistem kandang yang aman dari serangan.

“Kami juga mengingatkan masyarakat tidak memasang jerat yang dapat menyebabkan kematian harimau maupun satwa liar lainnya,” tambahnya.

Sebagai informasi, harimau sumatra merupakan satu-satunya subspesies harimau yang masih bertahan di Indonesia dan hanya ditemukan di Pulau Sumatra. Berdasarkan daftar International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), status harimau sumatra saat ini berada dalam kategori kritis atau critically endangered, artinya spesies ini sangat berisiko tinggi punah di alam liar.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News