NUKILAN.id | Banda Aceh – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan perguruan tinggi untuk membahas evaluasi program beasiswa yang akan disalurkan pada tahun 2025.
Kegiatan yang dihadiri pimpinan dari tujuh universitas di Aceh ini berlangsung di Aula Kantor Bank Indonesia Provinsi Aceh, Banda Aceh, pada Jum’at (7/2/2025).
Kepala BI Aceh, Agus Chusaini menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan terkait program beasiswa yang diberikan oleh BI. “Kami ingin mencari masukan dari teman-teman perguruan tinggi mengenai program beasiswa ini, apakah ada yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan,” kata Agus kepada Nukilan.
Agus menjelaskan, proses seleksi beasiswa dilakukan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi. BI meminta usulan nama mahasiswa yang memenuhi syarat dari kampus-kampus yang bekerja sama, kemudian dilakukan seleksi lebih lanjut, termasuk wawancara dan penilaian akademik. Namun, karena keterbatasan anggaran, jumlah penerima beasiswa dibatasi sesuai kuota yang telah ditentukan.
“Tahun ini ada tujuh perguruan tinggi yang menerima beasiswa, yaitu Universitas Syiah Kuala (USK), UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Universitas Teuku Umar, Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Abulyatama, dan Politeknik Aceh,” ujarnya.
Agus juga menyebutkan bahwa untuk tahun 2024, BI telah menetapkan kuota penerima beasiswa di berbagai kampus, seperti USK yang menerima 100 mahasiswa. Sementara untuk tahun 2025, jumlah penerima masih dalam tahap evaluasi dan akan bergantung pada anggaran yang tersedia.
Sementara itu, Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU, menyampaikan apresiasi kepada BI atas kontribusinya dalam dunia pendidikan di Aceh. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian BI terhadap mahasiswa kami, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Beasiswa ini sangat membantu mereka dalam menyelesaikan studi,” ujarnya.
Selain bantuan dana pendidikan, program beasiswa BI juga mencakup pengembangan soft skill bagi mahasiswa, seperti pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, public speaking, dan komunikasi.
“Kami berharap ke depannya BI juga dapat menambahkan program magang agar mahasiswa lebih siap memasuki dunia kerja,” tambah Prof. Marwan.
Terkait kemungkinan penambahan kuota beasiswa untuk 2025, pihak USK masih menunggu keputusan dari BI. “Harapan kami tentu ada penambahan. Mudah-mudahan BI memiliki anggaran lebih sehingga bisa berbagi dengan lebih banyak mahasiswa di Aceh,” pungkasnya.
Reporter: Rezi