Wednesday, June 26, 2024

Berkurban, Sudah Siapkah Kendaraan Kita di Akhirat Nanti?

Nukilan.id | Banda Aceh –  Puluhan masyarakat Gampong Meunasah Merbo Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara laksanakan salat Idul Adha 1445 H di Mesjid Baiturrahman Meunasah Merbo, Senin (17/6/2024).

Khatib kali ini adalah Tgk. Adhari dari Lhoknibong. Ia mengatakan kurban adalah salah satu perbuatan yang sangat baik. Ibarat kita menuju ke mesjid, ada yang pakai mobil, motor, dan jalan kaki. Ini adalah tafsilan nanti di akhirat menuju ke tempat yang kita inginkan. Jika, berkurban insyaAllah akan diberikan keberkahan.

Dalam ceramahnya, ia juga menyampaikan, uang yang dikeluarkan juga tidak mesti jumlah yang banyak. Dua juta saja sudah bisa jadi kendaraan di akhirat nanti. Apakah kita sudah siap menumpang kendaraan di akhirat dengan kendaraan yang memadai? Jangan cuma di dunia saja fasilitas lengkap dan mudah dibeli, tetapi untuk di akhirat apa sudah ada? Pastikan itu karena faedah berkurban tersebut sangat banyak.

Lanjutnya, penantian Nabi Ibrahim untuk memiliki seorang putra amatlah panjang. Allah Swt. kemudian mengujinya dengan memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya. Akankan Nabi Ibrahim memenuhi perintah yang amat berat tersebut? Meski kasih sayang Nabi Ibrahim terhadap Nabi Isma’il sangat besar, akan tetapi cintanya terhadap Allah Swt. jauh lebih besar. Nabi Ibrahim kemudian bersiap menyembelih Nabi Isma’il atas perintah Allah Swt. Saat Nabi Ibrahim sudah bersiap untuk menyembelih Nabi Isma’il, Allah Swt. menghentikannya.

Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Ash-Shaffat: 104-105) Allah Swt. kemudian mengganti Nabi Isma’il yang saat itu telah berbaring untuk disembelih dengan seekor hewan. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (QS. Ash-Shaffat: 107)

Berdasarkan kisah tersebut, terlihat betapa bertakwanya Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il kepada Allah Swt. Hal tersebut tentu menjadi inspirasi bagi umat muslim untuk melakukan hal serupa, yaitu selalu memenuhi perintah dari Allah Swt. dan menerima semua ujian dari-Nya dengan ikhlas dan lapang dada.

Maka, berikan daging pada mereka yang tidak mampu beli. Harta banyak dan baik adalah harta yang diinfakkan. Harta banyak, tapi tidak diberikan ke anak yatim atau piatu, fakir miskin untuk apa? Harta itu tidak ada artinya. Kita merasakan enak maka  sendiri tanpa memikirkan orang lain. Padahal, kadang kita tahu bahwa mereka bukan orang-orang yang mampu beli.

“Berkurban salah satunya, mereka yang tidak mampu beli daging lembu dengan harga ratusan, tetapi karena ada kurban mereka ini bisa ikut makan juga,” tutupnya. []

Reporter : Auliana Rizky

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img