Berkaca Pengalaman Tsunami 2004, Pemerintah Aceh Ajak UNDP dan UNICEF Bantu Korban Banjir

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Pemerintah Aceh mengajak lembaga internasional untuk turut membantu penanganan korban banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dalam dua pekan terakhir. Ajakan tersebut disampaikan dengan berkaca pada pengalaman penanganan bencana besar tsunami Aceh 2004.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menyampaikan hingga saat ini sebanyak 1.960 relawan dari 77 lembaga telah terlibat dalam proses pemulihan. Seluruh relawan tersebut tercatat dalam Desk Relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Posko Aceh.

“Mereka merupakan lembaga atau NGO lokal, nasional, dan internasional. Besar kemungkinan keterlibatan lembaga dan relawan akan terus bertambah dalam respons kebencanaan ini,” ujar MTA dalam keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025).

Atas nama masyarakat Aceh dan para korban terdampak, MTA menyampaikan apresiasi dan terima kasih dari Gubernur Aceh kepada seluruh relawan yang telah berkontribusi dalam penanganan dan pemulihan pascabencana.

“Kehadiran lembaga dan relawan ini kita harapkan dapat terus memperkuat kerja-kerja kedaruratan dan pemulihan bencana yang sedang berlangsung oleh institusi pemerintahan seperti TNI, Polri, BNPB, BPBA Aceh, Basarnas, Pemda Kabupaten/Kota, ormas/OKP secara mandiri, serta segenap masyarakat Aceh,” ujarnya.

MTA juga memaparkan sejumlah lembaga yang telah terdaftar dalam Desk Relawan BNPB untuk Aceh, di antaranya Save The Children, Islamic Relief, ABF, DH Charity, FKKMK UGM, dan Mahtan Makassar. Selain itu, terdapat pula Relawan Nusantara, Baznas, EMT AHS UGM, Koalisi NGO HAM, Katahati Institute, Orari, Yayasan Geutanyoe, serta sejumlah lembaga lainnya.

“Secara khusus, Pemerintah Aceh secara resmi juga telah menyampaikan permintaan keterlibatan beberapa lembaga internasional, mengingat pengalaman bencana tsunami 2004, seperti UNDP dan UNICEF,” tambah MTA.

Ia menegaskan, berbagai kebijakan strategis dalam upaya pemulihan Aceh akan terus dilakukan di bawah supervisi Pemerintah Pusat. “Mari kita terus bersatu dalam upaya mewujudkan Aceh yang lebih baik, bangkit dari bencana ini,” pungkasnya.

Sementara itu, BNPB melaporkan bahwa jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan, telah melampaui 1.000 jiwa. Berdasarkan Data Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025 di laman Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), tercatat sebanyak 1.003 orang meninggal dunia.

“Rekapitulasi terdampak bencana, meninggal dunia 1.003 jiwa, terakhir diperbarui pada 14 Desember 2025,” tulis data Pusdatin BNPB, yang dilihat Kompas.com pada Sabtu (13/12/2025) pukul 15.00 WIB.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News