NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (BEM FISIP USK) menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara.
Bantuan seberat sekitar 10 ton tersebut dikirim menggunakan satu unit truk. Penyaluran ini menjadi bagian dari upaya mahasiswa FISIP USK dalam mendukung percepatan penanganan serta pemulihan pascabencana di wilayah terdampak.
Ketua BEM FISIP USK, Nabiel Azzam, mengatakan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan wujud kepedulian dan solidaritas mahasiswa terhadap masyarakat Aceh yang tengah dilanda musibah.
“Bantuan ini kami upayakan agar benar-benar menjawab kebutuhan mendesak masyarakat di lokasi terdampak banjir dan longsor. Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita,” ujar Nabiel Azzam, Minggu (21/12/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Nabiel di sela-sela kegiatan penyaluran bantuan yang berlangsung di Gampong Leubok Mane, Kabupaten Aceh Utara.
Nabiel menambahkan, hingga saat ini total bantuan yang berhasil dihimpun dan disalurkan oleh BEM FISIP USK untuk penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh mencapai sekitar 10 ton. Bantuan tersebut berasal dari dukungan Rumah Amal USK serta donasi dari berbagai pihak, dan disalurkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdampak.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP USK, Maimun, S.Pd., M.A., mengapresiasi respons cepat dan kepedulian mahasiswa FISIP USK dalam membantu korban bencana di sejumlah wilayah Aceh.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan kerja kolektif mahasiswa melalui BEM FISIP USK yang telah menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi. Kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan pengabdian kepada masyarakat yang menjadi bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi,” ujar Maimun.
Ia berharap aksi kemanusiaan serupa dapat terus berlanjut dan menjadi budaya positif di lingkungan FISIP USK.
“Semoga bantuan yang disalurkan dapat bermanfaat bagi masyarakat terdampak, serta menjadi pembelajaran berharga bagi mahasiswa untuk terus hadir dan peka terhadap persoalan sosial di sekitarnya,” tambahnya.





