NUKILAN.id | Jakarta – Popularitas CEO Nvidia Jensen Huang makin meroket di tengah gencarnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Bisnis Nvidia makin moncer dan membawa Jensen Huang menduduki peringkat ke-12 sebagai orang terkaya di dunia. Dalam laporan terkini Forbes, harta kekayaan Jensen Huang saat ini mencapai US$ 115,4 miliar atau setara Rp 1.900 triliun.
Beberapa saat lalu ketika ‘pulang kampung’ ke Taiwan dalam ajang Computex, Jensen Huang disambut gegap-gempita oleh para penggemarnya. Ia diserbu satu stadion bak idola k-pop.
Pencapaian Jensen Huang tak diraih semudah membalikkan telapak tangan. Ada perjalanan dan proses panjang yang dilalui pria berusia 61 tahun tersebut.
Menariknya, banyak yang tak tahu bahwa Jensen Huang yang bergelimang harta ternyata tetap hidup sederhana dan hormat kepada orang tua. Berikut kisahnya:
Huang lahir di Taiwan pada 1963. Namun, akibat situasi tahun 1970-an di Asia Tenggara tidak kondusif, dia saat usia 9 tahun diajak keluarga pindah ke Amerika Serikat.
Ketika di AS, Huang masih minim pengetahuan bahasa Inggris. Beruntung, dia punya seorang ibu yang mau mengajarkan bahasa Inggris dari hari ke hari.
“Ibu mengajari bahasa Inggris untuk mempersiapkan kami (red, Huang dan kakaknya), meski ibu juga gak begitu jago. Setiap hari dia memberi 10 kata dalam bahasa Inggris, untuk dipelajari arti dan pelafalannya,” kata Huang ke CNBC International, beberapa saat lalu.
Berkat cara ini, Huang pun bisa lancar berkomunikasi, sekalipun tak membuat dirinya bebas dari perundungan teman. Kepada New Yorker, Huang bilang saat itu memang dia target bully karena berasal dari Asia, keturunan China, dan belum fasih berbahasa Inggris.
Meski begitu, dia tetap menjalani hari dan bisa mengembangkan ketertarikannya di dunia teknologi. Selama di AS dia tercatat pernah kuliah di Oregon State University jurusan elektro.
Setelah lulus, dia langsung bekerja di perusahaan Advanced Micro Devices, selama bertahun-tahun. Barulah setelahnya dia mendirikan perusahaan chip Nvidia pada 1993 hingga sukses seperti sekarang.
Di titik kesuksesan ini, Huang mengungkap rasa terima kasih tak terhingga ke orang tua.
“Saya adalah produk dari mimpi dan aspirasi kedua orang tua,” kata Huang.
Meski sudah sukses, Huang tetap rendah hati. Dia tak suka memamerkan kekayaan dan berulang kali kepergok makan di kaki lima pinggir jalan.
Pada Desember 2023 lalu, Huang diketahui mengunjungi tempat makan kaki lima di Hanoi, Vietnam. Mengutip Yahoo News, dia datang menggunakan pakaian santai dibalut kaos dan jeans warna hitam. Setibanya di sana, dia lantas menikmati makanan lokal yang bagi sebagian orang dinilai menjijikkan, yakni bekicot dan minuman kopi telur.
Menariknya, kunjungan ke kaki lima terlaksana atas inisiatif Huang sendiri. Dia menolak makan malam di hotel mewah yang sebelumnya sudah dipesan rombongan.
“Dia mengabaikan pesta makan malam mewah di hotel dan restoran kelas atas. Huang memilih makanan kaki lima dengan rasa yang berbeda,” kata Hoang Anh Tuan, diplomat yang menemani Jensen saat mengunjungi Vietnam.
Tentu saja, kebiasaan ini menjadi anomali karena mayoritas orang seperti Huang tak lagi menjalani hidup seperti itu. Semoga kisah ini menginspirasi Anda.
Editor: Akil Rahmatillah