Beasiswa LPDP Terbuka Lebar, Saddam Ajak Mahasiswa Aceh Manfaatkan Peluang

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Meski beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) terus membuka peluang bagi generasi muda di berbagai penjuru negeri, kenyataannya masih banyak mahasiswa asal Aceh yang belum memanfaatkan kesempatan emas ini. Padahal, Aceh termasuk dalam wilayah afirmasi yang mendapatkan perhatian khusus dari LPDP, baik dari segi kuota penerimaan maupun kebijakan seleksi.

Saddam Rassanjani, salah satu penerima LPDP asal Aceh yang kini tengah menempuh studi doktoralnya di Inggris, menyayangkan fenomena tersebut. Dalam wawancara bersama Nukilan.id pada Selasa (1/7/2025), ia membagikan pengalamannya sekaligus menyampaikan pesan menyentuh kepada mahasiswa Aceh yang masih diliputi keraguan untuk mencoba.

“Saya sangat paham perasaan ragu-ragu itu, karena saya pernah mengalaminya. Dulu, saya pun merasa beasiswa ke luar negeri adalah sesuatu yang terlalu tinggi,” ungkapnya, mengawali kisah perjuangannya.

Pengalaman pribadi itu membuatnya sadar bahwa tantangan terbesar dalam meraih beasiswa bukan semata-mata pada proses seleksi yang ketat, melainkan pada hambatan psikologis yang muncul dari dalam diri.

“Tapi setelah saya lewati, saya menyadari bahwa musuh terbesar kita bukan LPDP, bukan proses seleksinya, tapi keraguan dalam diri sendiri,” sambungnya.

Menurut Saddam, banyak calon pelamar yang justru kalah sebelum bertarung karena dilumpuhkan oleh pikiran negatif dan kecemasan berlebih.

“Kita sering overthinking bahkan sebelum mencoba. Padahal, prosesnya bisa kita lewati asal kita mau belajar dan berusaha,” katanya.

Bagi Saddam, kegagalan dalam proses seleksi bukanlah hal yang harus ditakuti, sebab banyak penerima beasiswa LPDP yang berhasil setelah mencoba berkali-kali.

“Gagal bukan akhir segalanya, tapi bagian dari proses. Bahkan, banyak penerima LPDP yang lolos setelah mencoba berkali-kali,” tuturnya, menyinggung betapa pentingnya ketekunan dalam menghadapi tantangan.

Mengakhiri pesannya, Saddam mengajak generasi muda Aceh untuk tidak menunda mimpi, karena daerah ini membutuhkan lebih banyak agen perubahan yang berani melangkah dan memberi dampak.

“Jadi, kepada adik-adik mahasiswa di Aceh, beranilah bermimpi besar. Jangan tunggu sempurna untuk memulai. Aceh butuh agen perubahan yang memberikan manfaat dan dampak. Bisa jadi kalian salah satunya,” pungkasnya.

Pesan Saddam mengingatkan kita bahwa peluang besar hanya bisa diraih oleh mereka yang berani keluar dari zona nyaman dan percaya pada potensi diri. Kini, tinggal keberanian dan komitmen anak muda Aceh untuk ikut ambil bagian dalam perubahan. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News