Nukilan.id – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh melaksanakan Siaga SAR Khusus menjelang natal dan tahun baru (nataru). Siaga SAR Khusus ini dimulai serentak di seluruh Kantor SAR di Indonesia pada tanggal 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Basarnas (Kakansar) Banda Aceh, Al Hussain menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung kegiatan pengaturan dan pengendalian transportasi selama nataru. Selain itu, juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang akan melaksanakan mudik dan liburan akhir tahun.
“Walaupun daerah kita mungkin bukan menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian karena sebagian besar dari kita muslim, tapi ada saudara – saudara kita yang beragama non-muslim, momen ini juga bertepatan dengan libur sekolah dan libur akhir tahun,” ujar Hussain.
“Disamping itu, untuk pertama kalinya tidak ada pembatasan mobilisasi oleh pemerintah,” tambahnya saat memimpin apel pembukaan Siaga SAR Khusus, pada Senin (19/12/2022).
Basarnas Banda Aceh sendiri akan menyiagakan sekitar 73 personil yang tersebar di empat Pos SAR yaitu Pos SAR Sabang, Pos SAR Langsa, Pos SAR Meulaboh, Pos SAR Kutacane, dan dua unit Siaga SAR yaitu Unit Siaga SAR Bireuen, dan Unit Siaga SAR Takengon.
“Basarnas banda aceh juga akan melakukan pemantauan dari udara dengan dua titik yaitu Banda Aceh, dan Sabang,” ungkap Hussain.
Hussain menyebutkan bahwa Basarnas Banda Aceh juga telah menyiapkan Kapal KN SAR Kresna 232 dan 5 unit RIB untuk mendukung Siaga SAR ini. Selain itu juga ada peralatan penyelamatan di air, peralatan penyelamatan pada kecelakaan lalu lintas, peralatan penyelamatan di gunung hutan, dan penyelamatan di reruntuhan bangunan.
“Nantinya tim yang melaksanakan siaga SAR Khusus akan mobile ke tempat tempat wisata dan titik – titik jalur arus mudik seperti bandara dan pelabuhan,” katanya.
Hussain berharap dengan adanya kegiatan Siaga SAR ini dapat menunjukkan bahwa Basarnas mempunyai performance yang bagus dan cepat tanggap dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Peliharalah dan tingkatkan kesiapan personil, alat utama (alut) dan peralatan agar kecepatan waktu tanggap dan waktu tempuh dapat tercapai secara maksimal demi terwujudnya Quick Response of SAR,” ujarnya. [Hadiansyah]