Nukilan.id – Bantu warga terdampak banjir di kabupaten Aceh Tamiang, Posko Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan Aceh ramai diserbu warga.
Pada hari pertama kegiatan (Kamis, 10/11) tim kesehatan dibawah komando Dinas kesehatan Aceh berhasil melayani 464 warga yang datang berobat, sedangkan pada hari kedua pelayanan pada (Jumat, 11/11) hari tim kesehatan berhasil melayani hingga 488 warga yang datang berobat.
Pada hari pertama, pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir dipusatkan di Puskesmas Seruway, di Pusat Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang. Sedangkan pada hari ke dua (Jumat, 11/11) pelayanan kesehatan dipusatkan di Pustu Bendahara, desa Balai, Kecamatan Karang Baru.
Tim Kesehatan ini langsung dikoordinir oleh Kadinkes Aceh, dr. Hanif. Tim ini juga memboyong sejumlah dokter spesialis dan dokter umum dari Banda Aceh.
Pelayanan kesehatan yang diberikan diantaranya adalah pengobatan oleh dokter spesialis, pemeriksaan kesehatan telinga dan pendengaran, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dan juga pelayanan kesehatan oleh dokter umum.
Selain itu juga ada skrining faktor resiko PTM bagi masyarakat, pembagian paket hygine kit. Khusus untuk kelompok rentan yang datang berobat juga ada diberikan handuk atau selimut.
Ketua Komda PGPKT Aceh, dr. Lily Setiani, Sp.THT-KL(K), salah satu dokter spesialis THT yang ikut ke lokasi Baksos melaporkan, di Puskesmas Bendahara kasus THT banyak ditemukan infeksi telinga akibat air banjir, terutama banyak ditemukan pada anak-anak yang bermain di air banjir yang kotor.
Menurutnya kasus lain yang banyak ditemui adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh batuk, pilek dan demam yang disebabkan karena cuaca dingin. Menurutnya kasus seperti ini sangat rentan terjadi pada anak-anak.
Dokter spesialis THT itu mengharapkan agar anak-anak atau masyarakat dapat segera berobat ke Puskesmas apabila mengalami batuk pilek.
“Jangan mengangap sepele apabila ditemui anak-anak mengalami batu pilek. Apalagi batuk pilek sudah lama, ini bisa berefek ke telinga juga,” sebut dr. Lily Setiani, Sp.THT-KL(K) itu dari lokasi kegiatan.
Dokter Lily berharap jika mengalami kasus seperti di atas, sebaiknya segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. Anak-anak juga perlu mengurangi frekuensi mandi-mandi di sungai apalagi mandi-mandi di air banjir yang kotor.
“Bila mengalami kemasukan air di telinga agar segera diperiksa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dibersihkan,” pintanya.