Bangun Ekosistem Bisnis Pangan Lokal, Rumoh Pangan Aceh Jajaki Kolaborasi dan Investasi di Pulau Jawa

Share

NUKILAN.IDBANDA ACEH — Dalam upaya memperkuat rantai nilai dan ekosistem bisnis kacang koro pedang di Aceh, Rumoh Pangan Aceh (RPA) melakukan kunjungan bisnis serta penjajakan investasi ke sejumlah pelaku usaha dan lembaga di Pulau Jawa pada 14–18 Oktober 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Kacang Koro Pedang yang didukung oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) dan difasilitasi oleh Narasa Indonesia. RPA diwakili oleh Rivan Rinaldi selaku Executive Director dan Puteri Handika selaku Direktur Operasional Rumoh Tempe Nusa.

Rivan Rinaldi kepada Nukilan.id, menyebutkan bahwa kunjungan tersebut bertujuan memperluas jejaring, membangun kolaborasi strategis, sekaligus mempelajari praktik baik dalam pengembangan bisnis pangan lokal dari hulu ke hilir.

“Kunjungan bisnis seperti ini sangat penting untuk memperkuat kapasitas lembaga dan membangun pembelajaran lintas sektor. Kami ingin memastikan bahwa pengembangan kacang koro pedang di Aceh tidak hanya berhenti pada sisi pertanian, tetapi juga memiliki keberlanjutan bisnis yang kuat,” ujar Rivan Rinaldi pada Kamis (16/10/2025).

Belajar dari UMKM Inspiratif di Yogyakarta

Perjalanan dimulai dari Yogyakarta. Di kota ini, tim RPA mengunjungi dua UMKM yang telah berhasil menembus pasar ekspor, yakni Oriflakes dan Agradaya.

Oriflakes dikenal sebagai perusahaan pangan fungsional berbasis umbi garut yang menghasilkan produk sehat untuk penderita maag dan diabetes, sementara Agradaya merupakan perusahaan sosial yang membangun ekosistem rempah dan herbal berkelanjutan bersama petani dengan model bisnis regeneratif dan adil.

Dari kedua kunjungan tersebut, tim RPA memperoleh wawasan berharga mengenai strategi pengembangan produk, kemitraan petani, serta peluang ekspor produk lokal bernilai tambah.

Eksplorasi Potensi Pendanaan dan Pasar di Jakarta

Usai dari Yogyakarta, perjalanan berlanjut ke Jakarta. Di ibu kota, tim RPA bertemu dengan Instellar, lembaga inkubasi bisnis sosial, untuk menggali potensi pendanaan dan strategi scaling up perusahaan.

Selain itu, mereka juga menghadiri Trade Expo Indonesia — pameran dagang terbesar di Tanah Air — guna menjalin koneksi dengan para pelaku usaha potensial dan membuka peluang kerja sama dalam pemasaran serta distribusi produk berbasis kacang koro pedang.

Menimba Ilmu di Rumah Tempe Indonesia

Sebagai penutup rangkaian kunjungan, tim RPA bertandang ke Rumah Tempe Indonesia di Bogor. Di sana, mereka mempelajari sistem produksi tempe yang telah terstandarisasi hingga mampu menembus pasar ekspor.

“Melalui rangkaian kunjungan ini, kami belajar langsung dari para pelaku usaha yang telah berhasil membangun sistem bisnis berkelanjutan. Kami berharap, pengalaman ini bisa menjadi pijakan bagi Aceh untuk mengembangkan produk berbasis kacang koro pedang hingga memiliki daya saing nasional dan global,” tambah Puteri Handika.

Langkah ini mempertegas komitmen Rumoh Pangan Aceh dalam mendorong transformasi ekonomi pangan lokal yang berkelanjutan, bernilai tambah, serta berpihak pada petani. Melalui kolaborasi lintas daerah dan pembelajaran dari para pelaku usaha sukses, RPA berharap pengembangan kacang koro pedang dapat menjadi pintu masuk menuju kemandirian pangan dan ekonomi baru bagi masyarakat Aceh. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News