NUKILAN.id | Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ia akan membawa masalah yang dihadapi PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Presiden Prabowo Subianto. Masalah tersebut terkait dengan kemungkinan relaksasi ekspor konsentrat tembaga, menyusul kebakaran yang melanda smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur. Sebagaimana diketahui, izin ekspor tembaga PTFI telah habis pada 31 Desember 2024.
Bahlil mengatakan, “Kami akan bawa dalam rapat dengan Bapak Presiden (Prabowo). Kami lagi ada kaji karena memang Freeport ini kan smelternya itu sudah jadi, tapi kemudian kan musibah, ada pabrik asam sulfatnya itu yang terbakar,” dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/1/2024).
Menteri ESDM itu juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat dengan jajaran Freeport. Sebelumnya, perusahaan tambang tersebut menargetkan perbaikan smelter asam sulfat yang terbakar bisa selesai pada Agustus 2025. Namun, Bahlil meminta agar target tersebut dipercepat. Ia berharap perbaikan dapat diselesaikan pada Mei atau Juni tahun ini.
Bahlil menegaskan, masalah ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat bersama Presiden Prabowo yang akan melibatkan sejumlah menteri terkait, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
Di sisi lain, Bahlil menambahkan bahwa pabrik asam sulfat Freeport yang terbakar hanya menyumbang sekitar 5 persen hingga 6 persen dari total komponen smelter. Ia menegaskan bahwa musibah tersebut bukanlah bagian besar dari keseluruhan fasilitas. Kebakaran yang terjadi pada Senin (14/10) lalu, sempat mengganggu operasional smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, namun pihak perusahaan memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Editor: Akil