ARC USK Perkuat Kerja Sama Internasional untuk Inovasi Nilam Aceh

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan inovasi produk nilam Aceh. Langkah ini dilakukan guna memperkuat posisi nilam Aceh di pasar nasional maupun internasional.

Kepala ARC USK, Muhammad Syaifullah, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya pengembangan, termasuk komersialisasi inovasi turunan nilam. Produk-produk ini dijual melalui berbagai saluran, seperti online, distributor, reseller, dan USK store.

“Kami juga terus menjalin kerja sama bisnis dengan berbagai dunia usaha,” ujar Syaifullah di Banda Aceh, Senin (19/8/2024).

ARC USK telah menjalin berbagai perjanjian kerja sama dengan dunia usaha lokal, nasional, maupun internasional. Beberapa di antaranya adalah kerja sama riset dengan Universiti Sains Malaysia (USM) dalam pengembangan teknologi supercritical extraction CO2 untuk ekstraksi nilam, serta riset bersama University of New England (UNE) Australia dalam karakterisasi nilam Aceh menggunakan teknologi Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GCMS).

Saat ini, ARC USK telah membuka dua outlet penjualan USK store, yang pertama di Darussalam dan yang kedua baru diresmikan di Pelabuhan Balohan Sabang. ARC juga berkolaborasi dengan lembaga riset internasional Fraunhofer Jerman untuk mengembangkan produk skincare dan kosmetika berbasis minyak nilam.

Tak hanya itu, ARC USK terus menjalin kemitraan dengan Dewan Atsiri Indonesia dalam program capacity building dan bisnis. Selain itu, ARC juga bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi swasta nasional untuk mengembangkan produk inovasi dengan holding company BLST IPB.

Muhammad Syaifullah menegaskan bahwa ARC USK berkomitmen untuk menjadi pusat riset dengan reputasi internasional, terutama dalam bidang riset dan inovasi nilam. Dengan dukungan sumber daya manusia yang kuat, ia yakin peluang kolaborasi dengan berbagai institusi, termasuk pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan media massa, akan semakin terbuka.

“ARC USK akan terus mengembangkan ekosistem riset, inovasi, pengembangan komunitas, dan pasar baik di tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.

Saat ini, harga minyak nilam telah mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp1,6 juta hingga Rp1,7 juta per kg, jauh lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya yang hanya sekitar Rp600 ribu per kg. Peningkatan harga ini turut mendorong ekspor nilam dari Indonesia, yang pada 2023 mencapai 1.900 ton, meningkat dari 1.300 ton pada 2021.

Geliat usaha produk turunan nilam juga semakin meningkat, dengan sekitar 30 UMKM baru yang telah dilatih oleh ARC USK untuk mengembangkan produk seperti parfum, sabun, minyak obat, skincare, dan lainnya.

Dengan berbagai inisiatif ini, ARC USK terus berupaya memperkuat peran Aceh sebagai salah satu produsen nilam terkemuka di dunia.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News