NUKILAN.id | Jakarta – Perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Indonesia Captain Sam Ruppert, mengapresiasi program Kampung Moderasi Beragama (KMB) yang digulirkan Kementerian Agama. Ia menyebut, program tersebut berkontribusi besar dalam menjaga stabilitas negara.
“Dua pekan ini kami belajar banyak tentang cara Indonesia menjaga kondusivitas keamanan negaranya. Rupanya, kontribusi KMB dan peran penyuluh agama justru menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas keamanan negara,” ujarnya saat audiensi dan diskusi dengan Kemenag dan Tim Densus 88 AT Polri di Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Pengalaman Captain Sam Ruppert di Indonesia telah membuka pandangannya terhadap penanganan isu keamanan, terutama terkait dengan isu agama dan radikalisme. Ia mengapresiasi Kemenag dalam memelihara keamanan negara melalui program-program yang digulirkan.
“Di negara kami, meskipun mengakui lima agama, tetapi tidak ada institusi yang secara khusus mengurusi agama, sesuai dengan prinsip pemisahan antara pemerintahan dan agama. Namun, di Indonesia ternyata bisa dilakukan dan sangat luar biasa. Ini sesuatu yang belum terpikirkan bagi kami,” ungkapnya.
Captain Sam Ruppert mengakui keunggulan Indonesia melalui penguatan Moderasi Beragama yang melibatkan semua stakeholder, termasuk ribuan penyuluh agama dalam menjaga keamanan negara. “Ini adalah ide yang juga kami harapkan dapat diterapkan di Amerika, tetapi kami di Amerika masih sebatas bermimpi,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi menjelaskan pentingnya Moderasi Beragama sebagai sarana memperkuat persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Agenda strategis untuk tahun 2024 mencakup pembangunan ekosistem Moderasi Beragama yang luas dan implementatif, serta pengembangan layanan keagamaan premium.
“Kemenag dengan program Moderasi Beragama, tidak hanya menjadi topik wacana, tetapi juga diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari melalui peran penyuluh agama di masyarakat. Kerja sama dengan berbagai lembaga termasuk BPIP, BNPT, dan Lemhanas juga telah menghasilkan langkah-langkah konkret dan strategis dalam menguatkan wawasan kebangsaan dan bela negara di masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, AKBP Mayhendra dari Densus 88 AT Polri juga mengapresiasi peran Kemenag dalam penanggulangan ekstremisme. Ia menyebut, Kemenag melakukan pendekatan yang unik dalam pencegahan dan penanggulangan konflik di Indonesia.
“Di beberapa negara tetangga, mereka menangani konflik dan isu terorisme dengan kekuatan militer. Namun, di Indonesia justru melalui program, termasuk program Kementerian Agama yang sangat membantu penegak hukum untuk menekan laju pergerakan paham yang memecah dan mengganggu stabilitas keamanan negara,” tandasnya.
Turut hadir dalam audiensi tersebut, 39 anggota Tim Densus 88 AT Polri, 8 perwakilan Kedubes AS, dan sejumlah Kasubdit di lingkungan Ditjen Bimas Islam Kemenag.
Editor: Akil Rahmatillah