Nukilan.id – Mustahuddin, 37 selaku Geuchik Gampoeng Babah Lueng Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara babak belut dihajar sekelompok oknum massa, Senin (2/1/2023).
Korban dikeroyok oknum massa hingga mengalami luka serius muntah darah dan luka memar di sekujur badan akibat dilempar pakai batu.
Mustahuddin mengaku bahwa kelompok pelaku tersebut merasa tidak diberi jatah proyek anggaran dana desa, sehingga membuat keonaran dalam pembangunan Gampong, sehari sebelumnya Minggu 1 Januari 2023 pelaku juga telah memukul pekerja yang melaksanakan pembangunan proyek pengerasan jalan di Gampongnya.
DPD APDESI Aceh mengutuk keras terkait pemukulan Geuchik Mustahuddin dari upaya-upaya premanisme seperti ini, yang seharusnya sudah tidak terjadi lagi di Aceh, mengingat saat ini kondisi Aceh yang sudah kondusif dan aman.
“Kita berharap proses-proses pembangunan Aceh khususnya di Gampong dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan dan gangguan dari pihak manapun, namun bila kejadian seperti ini terus terjadi, maka pantas saja akan menghambat pembangunan dan ekonomi sehingga akan berdampak kepada enggannya para pihak yang ingin berinvestasi di Aceh,” katanya.
Kasus pemukukan seperti ini sudah sering terjadi di Aceh, sejak era pandemi Covid-19 namun tindakan tegas terhadap para pelaku pemukulan Geuchik ini masih saja belum berjalan maksimal.
“Kami juga meminta kepada pihak kepolisian Kota Lhokseumawe untuk menangkap pelaku pemukulan ini serta memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” jelasnya.
Meminta pemerintah daerah kabupaten Aceh Utara dan pemerintah Aceh untuk memastikan jaminan keamanan dan perlindungan hukum kepada para Geuchik dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pemerintahan dan kewenangan Gampong, hal ini menjadi sangat penting bila tidak maka pantaslah selama ini Geuchik di Aceh banyak yang masih ragu-ragu dalam menegakkan beberapa hal substansi yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan yang menyangkut pembangunan dan kondisi sosial ekonomi kemasyarakatan, seperti keberanian bersikap dan bertindak dalam pendataan dan pencegahan Narkoba, karena memang sangat riskan bagi keselamatan pribadi Geuchik dan keluarganya.