Anies Baswedan Kritik Absennya Presiden RI di Forum PBB

Share

NUKILAN.ID | JAKARTA — Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyoroti ketidakhadiran Presiden Republik Indonesia dalam forum-forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama beberapa tahun terakhir. Kritik tersebut disampaikan Anies saat menghadiri rapat pimpinan nasional perdana organisasi masyarakat Gerakan Rakyat di Jakarta.

Dikutip Nukilan.id dari kanal YouTube Gerakan Rakyat, Senin (14/7/2025), Anies mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya partisipasi kepala negara Indonesia dalam forum internasional bergengsi tersebut.

“Bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul. Selalu menteri luar negeri,” kata Anies saat berpidato di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).

Anies, yang juga merupakan mantan calon presiden pada Pemilu 2024, menilai ketidakhadiran itu sebagai kerugian diplomatik bagi Indonesia. Menurutnya, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia seharusnya memperkuat posisinya dalam percaturan global melalui keterlibatan langsung di forum-forum kepala negara.

Ia pun mengibaratkan posisi Indonesia layaknya warga kampung yang rumahnya besar, tetapi tak pernah hadir dalam rapat lingkungan.

“Kita warga kampung, ukuran rumahnya nomor empat terbesar di RT itu. Tapi kalau rapat kampung kita tidak pernah datang, cuma kita bayar iuran jalan terus,” ujarnya, disambut tawa hadirin.

Lebih jauh, Anies menekankan pentingnya kehadiran Presiden RI dalam sidang-sidang PBB sebagai bentuk proyeksi kekuatan diplomasi Indonesia. Ia menyebut potensi pasar dalam negeri yang besar seharusnya bisa menjadi daya tawar strategis Indonesia di dunia internasional.

Tak hanya itu, Anies juga menyentil posisi geopolitik Indonesia yang menurutnya relatif stabil dibandingkan negara-negara di kawasan Asia Timur dan Selatan yang cenderung rawan konflik. Stabilitas ini, lanjut Anies, semestinya dapat mendorong peran Indonesia sebagai penjaga perdamaian regional.

Namun, ia mengingatkan bahwa sebelum memainkan peran global yang lebih besar, Indonesia harus terlebih dahulu menyelesaikan berbagai persoalan di dalam negeri.

“Kita harus bereskan persoalan-persoalan domestik juga,” tuturnya.

Anies menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya konsistensi antara sikap luar negeri Indonesia dengan kondisi di dalam negeri, terutama terkait isu demokrasi dan hak asasi manusia. Menurutnya, jika Indonesia ingin bersuara lantang di kancah global, maka pekerjaan rumah di tingkat nasional harus diselesaikan terlebih dahulu. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News