NUKILAN.id | Banda Aceh – Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) mengadakan kompetisi bergengsi ‘Barista Champ 2024’ di Talent Korner BPVP Banda Aceh. Acara ini berhasil menarik ratusan peserta dari berbagai daerah dan merupakan hasil kolaborasi dengan Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) DPD Aceh serta BPVP.
Kompetisi ‘Aceh Barista Champ’ tidak hanya bertujuan menyalurkan minat anak muda Aceh dalam seni meracik kopi, tetapi juga untuk menemukan bakat-bakat baru yang dapat mengharumkan nama Aceh di kancah industri kopi nasional dan internasional.
Kompetisi ini dimulai dengan seleksi ketat yang menghasilkan 48 peserta terbaik. Mereka akan berkompetisi untuk menjadi salah satu dari 12 finalis yang akan mengikuti coaching clinic Barista Champ. Penilaian dilakukan oleh enam juri dari ASKI, yaitu Wafi, Aldi, Dimas, Ari Ichlas, Teuku Rommel, dan Hudaya.
Saat ini peserta sedang memasuki tahap Interview dan Test Hardskill yang meliputi Preparation, Calibration, Setup, dan Competition. AMANAH menyediakan bahan baku dan peralatan yang diperlukan, meskipun peserta dapat membawa peralatan pribadi.
Hudaya, Person In Charge Tim Juri Aceh Barista Champ 2024, menjelaskan bahwa konsep acara ini adalah kompetisi barista penuh dengan sistem penilaian yang mengikuti standar internasional. Selain itu, acara ini mengundang juri nasional untuk berbagi pengetahuan dengan juri lokal.
“Sistem penilaian yang kita lakukan memang benar-benar mengikuti standar internasional, dan kita bisa mengundang juri-juri nasional yang akhirnya kita bikin sharing knowledge, jadi ada pemerataan kemampuan dari juri nasional sama kita juri lokal,” kata Hudaya.
Penanggung jawab Workshop Barista di BPVP Banda Aceh, Taufiq, menyatakan apresiasinya terhadap acara ini. Ia berharap acara ini terus berkembang dan memberikan kesempatan bagi anak muda Aceh untuk berkreasi dan beraktivitas.
“Untuk AMANAH, semoga acaranya sukses, terus berkembang, dan sering mengadakan acara seperti ini untuk anak muda kita, karena anak muda kita pasti ingin berkreasi dan beraktivitas, untuk menunjukkan bahwa Aceh itu tidak tertinggal tetapi maju,” ungkapnya.
Aspek penilaian pada tahap ini mencakup Aspek Teknis, Aspek Rasa, dan Aspek Visual. Dua peserta, Muhammad Hafis Ramadhan (26) dan Hamas Al Faraqi (26), mengaku antusias mengikuti kompetisi ini dan melihatnya sebagai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam dunia kopi.
“Saya dari Bener Meriah ke sini hanya untuk mengikuti Interview dan Test Hardskill. Seru sih, cukup menantang juga ya, lebih baik ikut tesnya langsung daripada main di belakang layar aja, mendingan langsung ke sini,” ujar Hafis.
Editor: Akil