Amalan Bulan Dzulhijjah: Momentum Emas Raih Pahala Berlipat

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke-12 dalam kalender Hijriah. Di dalamnya, terdapat hari-hari yang sangat mulia dan penuh keutamaan. Terutama pada sepuluh hari pertama, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.

Tak hanya ibadah haji, amalan lain juga sangat dianjurkan selama bulan ini. Berikut Nukilan.id rangkum beberapa amalan utama yang bisa dilakukan untuk meraih pahala maksimal.

1. Puasa Sunnah, Terutama pada Hari Arafah

Amalan yang paling utama di awal Dzulhijjah adalah berpuasa. Sejak hari pertama hingga hari ke-9, umat Islam disunnahkan berpuasa. Namun, jika tidak mampu melakukannya secara penuh, maka cukup dengan berpuasa pada hari ke-9, yaitu Hari Arafah.

Puasa Arafah memiliki keutamaan luar biasa. Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. An Nasaa’i)

Dengan kata lain, puasa ini bisa menjadi momentum penting untuk menyucikan diri dan meraih pengampunan dari Allah SWT.

2. Perbanyak Zikir dan Takbir

Selain puasa, memperbanyak zikir juga sangat dianjurkan. Terutama pada sepuluh hari pertama, umat Islam disunnahkan memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Di antara hari-hari tidak ada hari yang lebih agung menurut Allah dan tidak ada hari yang paling dicintainya daripada hari sepuluh (sepuluh hari awal Dzulhijjah), pada hari itu perbanyaklah membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.” (HR. Ath-Thobaroni)

Tak hanya itu, para ahli tafsir menyebutkan bahwa hari-hari agung yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah.

3. Menunaikan Ibadah Haji bagi yang Mampu

Jika memiliki kemampuan secara fisik, finansial, dan spiritual, maka menunaikan ibadah haji menjadi amalan paling utama. Ibadah ini bahkan menjadi salah satu rukun Islam.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hajj: 27-28:

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.”

Mengingat pentingnya ibadah ini, banyak umat Islam mulai menyiapkan tabungan haji sejak dini sebagai bentuk ikhtiar dan perencanaan matang.

4. Perbanyak Sedekah dan Amal Saleh

Bulan Dzulhijjah adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan amal saleh. Selain berpuasa dan berzikir, bersedekah juga sangat dianjurkan.

Kita dapat melakukannya dengan memperkuat salat, memperbanyak membaca Alquran, hingga membantu sesama. Setiap kebaikan yang dilakukan pada bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

5. Melaksanakan Salat Iduladha

Salat Iduladha merupakan ibadah sunnah yang hanya datang sekali dalam setahun. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakannya, termasuk mendengarkan khutbah hingga selesai.

Momentum ini tidak hanya menjadi bentuk penghambaan kepada Allah SWT, tetapi juga wujud kebersamaan umat dalam merayakan hari raya kurban.

6. Menyembelih Hewan Kurban

Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan ini adalah menyembelih hewan kurban. Waktu penyembelihannya dimulai setelah salat Iduladha hingga hari Tasyrik.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa menyembelih (hewan kurban) setelah shalat (ied) maka ibadah kurbannya telah sempurna dan dia telah melaksanakan sunnah kaum Muslimin dengan tepat.” (HR. Bukhari)

Setelah disembelih, daging kurban sebaiknya dibagikan kepada seluruh umat Islam, terutama mereka yang membutuhkan. Ini menjadi bentuk solidaritas sosial yang sangat kuat.

Menariknya, bagi umat Islam yang berniat berkurban, ada sunnah khusus yang perlu diperhatikan. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika masuk bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih kurban, maka hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya.” (HR. Muslim)

Kesimpulan

Bulan Dzulhijjah bukan sekadar bulan biasa. Ia datang membawa berbagai peluang amal yang luar biasa. Dengan menjalankan amalan-amalan tersebut, kita tidak hanya meraih pahala besar, tetapi juga memperkuat keimanan dan ikatan sosial di tengah masyarakat.

Karena itu, mari manfaatkan bulan suci ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai keutamaannya berlalu begitu saja tanpa kita ambil bagian.

Reporter: Akil

spot_img

Read more

Local News