NUKILAN.id | Jakarta – Alumni Young Progressive Academy (YPA) melakukan kunjungan ke Kampung Susun Akuarium, Jakarta, dalam rangka belajar dari komunitas penggerak. Kegiatan ini bertujuan untuk memahami konsep perumahan berbasis komunitas serta melihat langsung upaya pemberdayaan warga di kawasan tersebut.
Rombongan alumni YPA berangkat dari Hotel Mercure Jakarta Cikini menggunakan tiga bus dan menempuh perjalanan sekitar satu jam. Setibanya di lokasi, tim Nukilan.id yang bersama rombongan disambut oleh pemandangan rumah susun dengan arsitektur tropis yang khas dan selaras dengan kawasan Kota Tua. Ciri khas utama dari Kampung Susun Akuarium yang membedakannya dari rumah susun lain di Jakarta adalah penggunaan atap pelana, yang memberikan kesan tradisional dan fungsional.
Saat memasuki salah satu blok gedung, para peserta mengamati desain sirkulasi udara yang dirancang sedemikian rupa agar penghuni tidak memerlukan penyejuk udara (AC). Kampung Susun Akuarium yang berjarak sekitar 2,8 kilometer dari Pelabuhan Sunda Kelapa ini memang didesain agar tetap sejuk meski berada di tengah kota.
Selain itu, bagi para penggemar sejarah, kawasan ini juga menawarkan galeri dan perpustakaan yang menyimpan dokumentasi tentang perjalanan Kampung Akuarium. Sejarahnya bermula dari keberadaan sebuah bangunan penelitian biota laut yang dikenal sebagai Akuarium, yang diklaim sebagai pusat riset terbesar di Asia Tenggara pada masanya. Setelah fungsinya dialihkan ke Ancol, kawasan tersebut kemudian berkembang menjadi permukiman warga dan diberi nama Kampung Akuarium sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarahnya.
Melalui kunjungan ini, para alumni YPA mendapat wawasan tentang pentingnya pemberdayaan komunitas dalam menciptakan hunian yang berkelanjutan dan layak bagi warga kota. Kampung Susun Akuarium menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan dapat berjalan sejalan dengan nilai-nilai sosial dan sejarah yang ada di suatu kawasan. (Xrq)
Reporter: Akil