NUKILAN.id | Jakarta – Fenomena #KaburAjaDulu yang belakangan ramai diperbincangkan di media sosial bukan sekadar ajakan untuk meninggalkan Indonesia. Banyak kalangan yang menilai hal ini sebagai lemahnya rasa nasionalisme di generasi muda Indonesia. Namun, Nicholas Siagian, alumni Lemhannas justru menilai tren ini sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air.
“Fenomena ini tuh adalah bentuk ekspresi orang yang justru cinta dengan bangsa ini. Kenapa? Karena mereka menuntut supaya bangsa ini semakin lebih baik lagi ke depan,” ujarnya saat ditemui Nukilan.id di kawasan Cikini pada Minggu (16/2/2025).
Menurutnya, gelombang warga negara Indonesia (WNI) yang memilih berkarier atau menimba ilmu di luar negeri seharusnya menjadi bahan introspeksi bagi pemerintah. Keputusan mereka untuk pergi bukan sekadar keinginan pribadi, melainkan bisa jadi cerminan adanya persoalan di dalam negeri yang perlu diperbaiki.
“Artinya ada yang ketidakberesan yang seharusnya menjadi introspeksi diri bagi mereka (pemerintah). Jadi supaya nasionalisme itu ada bagi semua orang, ‘rumah’ itu harus jadi ‘rumah’ gitu. Dengan cara apa? Dengan cara diperbaiki,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nicholas menekankan bahwa negara harus mampu menciptakan kondisi yang layak agar masyarakat merasa nyaman untuk tetap tinggal dan berkontribusi di dalam negeri.
“Negara harus memastikan ‘rumah’ ini bisa menampung rakyatnya dengan baik. Dalam konteks ini, kita bicara soal mereka yang ingin belajar atau bekerja di luar negeri, bukan soal pindah kewarganegaraan,” pungkasnya.
Fenomena #KaburAjaDulu menjadi pengingat bahwa banyak anak bangsa yang ingin berkontribusi bagi Indonesia, tetapi menginginkan ekosistem yang lebih mendukung untuk berkembang. (xrq)
Reporter: Akil