NUKILAN.id | Tapaktuan – Aktivis Muda Peduli Aceh Selatan, Syahrul Amin, menyuarakan keprihatinannya terhadap polemik dugaan kasus korupsi dan nepotisme yang mencuat di lingkup Kantor Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Provinsi Aceh di Aceh Selatan. Ia menilai persoalan ini tak hanya mencederai dunia pendidikan, tetapi juga berpotensi mengganggu proses belajar mengajar di sekolah-sekolah.
“Masalah ini harus segera diusut tuntas agar tidak berlarut-larut. Jika tidak diselesaikan, ini bisa berdampak buruk pada kualitas pendidikan dan moralitas generasi muda di Aceh Selatan,” ujar Syahrul Amin kepada Nukilan.id, Minggu (27/1/2025).
Syahrul mendesak Pj. Gubernur Aceh melalui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh untuk segera mengambil langkah tegas dengan melakukan evaluasi menyeluruh dan audit investigatif terhadap Kepala Cabang Dinas Pendidikan di Aceh Selatan, Annadwi. Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan transparansi dan integritas dalam dunia pendidikan.
“Evaluasi ini harus dilakukan dengan serius. Jika terbukti ada penyimpangan, tindakan hukum yang tegas harus diambil. Kita tidak boleh membiarkan hal ini terus merusak sistem pendidikan,” tambahnya.
Syahrul juga memberikan apresiasi kepada para kepala sekolah tingkat SMA dan SMK sederajat di Aceh Selatan yang berani mengungkap dan melaporkan dugaan pelanggaran yang melibatkan oknum pejabat tersebut. Keberanian ini, menurutnya, menjadi sinyal positif bahwa masih ada pihak-pihak yang peduli terhadap integritas dan masa depan pendidikan.
“Ini adalah contoh keberanian yang patut diapresiasi. Saya berharap langkah ini menjadi momentum untuk membersihkan sektor pendidikan dari praktik-praktik yang tidak etis,” ujar Syahrul.
Syahrul menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi masa depan generasi muda, sehingga semua pihak harus menjaga integritas lembaga pendidikan dari segala bentuk penyimpangan.
“Kami ingin Aceh Selatan menjadi contoh daerah yang memiliki sistem pendidikan bersih dan berkualitas. Itu hanya bisa tercapai jika semua pihak, termasuk pemerintah, bertindak tegas,” pungkasnya.
Kasus ini menjadi perhatian publik di Aceh Selatan dan diharapkan mampu mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, pihak Cabdin Pendidikan Aceh Selatan belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan kasus ini. (XRQ)
Reporter : Akil