Aktivis Lingkungan Cabut Paku Alat Praga Kampanye Pemilu 2024 

Share

Nukilan.id – Puluhan aktivis peduli lingkungan melaksanakan pencabutan paku alat peraga kampanye pemilu 2024 yang tertancap di pohon-pohon di kota Lhokseumawe, Sabtu (24/2/2024).

Paku-paku yang sudah mulai berkarat itu dicabut sebagai langkah antisipasi terhadap potensi rusaknya fungsi pohon sebagai filter polusi udara.

Aksi ini diinisiasi dengan apel singkat yang dihadiri oleh para pencinta alam Edelweis dari Politeknik Negeri Lhokseumawe, anggota Jipala dari Universitas Malikussaleh, Pramuka Kabupaten Aceh Utara, dan beberapa wartawan.

Setelah apel, puluhan aktivis lingkungan bergerak jalan kaki menelusuri jalan Pase hingga mencapai kawasan Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe.

Pj Wali Kota Lhokseumawe, A Hanan menyampaikan rasa terima kasih kepada para aktivis lingkungan dan pramuka yang memperhatikan kelangsungan hidup pohon yang terkena dampak dari paku tersebut.

“Menghidupkan dan membesarkan pohon memerlukan waktu yang panjang. Mari bersama-sama kita jaga lingkungan dengan merawat pohon, yang memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida,” ujar A Hanan.

Pj Wali Kota juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan, seperti menanam pohon, memanfaatkan halaman rumah, dan area perkebunan yang kosong dengan menanam tanaman yang berfungsi sebagai penghijauan dan memberikan manfaat dengan menghasilkan buah.

Eko Mulya, Koordinator Edelweis (E 017/III/PNL), menjelaskan bahwa aksi pencabutan paku ini bertujuan untuk mencegah rusaknya fungsi pohon.

“Kami berhasil mencabut paku dari ratusan pohon sepanjang jalan Pase hingga pohon-pohon di kawasan Stadion Tunas Bangsa,” ungkap Eko.

Eko menambahkan bahwa paku yang berhasil dicabut mencapai berat 5 kilogram dengan rata-rata sudah berkarat, yang dapat menyebabkan penyakit atau infeksi pada pohon dan pengeroposan kambium dalam pohon.

“Sungguh kasihan pepohonan di sekitar kota kita Lhokseumawe. Apalagi, hal ini berpotensi berdampak pada ketersediaan oksigen,” tegas Eko, sembari mengingatkan pentingnya menjaga pohon karena memberikan manfaat besar pada kita.

Muda Andi, utusan dari Jipala Universitas Malikussaleh, menekankan bahwa kegiatan pencabutan paku APK merupakan bagian dari upaya melestarikan lingkungan.

“Bila paku tidak dicabut dari pohon, maka akan menghambat pertumbuhan dan bahkan dapat menyebabkan kematian pohon,” kata Muda Andi yang turut serta dalam aksi ini bersama timnya yang berjumlah 12 orang. [Rjf]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News