NUKILAN.id | Banda Aceh – Pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait perluasan lahan kelapa sawit di kawasan hutan mendapat perhatian luas dari publik. Banyak yang menilai bahwa komentar tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap masalah deforestasi, sementara sebagian pihak lainnya mendukung gagasan tersebut demi keberlanjutan industri kelapa sawit nasional.
Merespons wacana tersebut, sejumlah aktivis lingkungan menyatakan penolakan. M. Fahmi, seorang aktivis lingkungan asal Aceh, mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak negatif dari pengalihfungsian hutan menjadi lahan perkebunan sawit.
“Pengalihfungsian hutan menjadi lahan sawit akan mengancam ekosistem, keanekaragaman hayati akan hilang, potensi konflik satwa liar juga tentunya akan meningkat, karena mereka akan kehilangan habitat,” ungkap Fahmi kepada Nukilan.id, Minggu (19/1/2025).
Ia menegaskan bahwa hutan memiliki peran yang jauh lebih luas daripada sekadar menyerap karbon. Menurutnya, hutan adalah tempat bernaung bagi berbagai bentuk kehidupan yang juga merupakan aset penting bagi negara.
“Jadi berbicara hutan bukan hanya berbicara tentang penyerapan karbon, tapi juga ada kehidupan alin di sana, yang ini juga menjadi aset negara,” lanjutnya.
Fahmi juga meminta pemerintah untuk berpegang teguh pada kebijakan pelestarian lingkungan yang telah dirancang. Ia menyoroti pentingnya implementasi Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan.
“Kami meminta agar pemerintah konsisten menjalankan kebijakan yang sudah dibuat terkait Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan, melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023,” pungkas Fahmi.
Pernyataan Prabowo dan reaksi yang mengikutinya memicu diskusi panjang soal keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Isu ini menempatkan kebijakan pengelolaan hutan kembali ke pusat perdebatan nasional di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya konservasi. (XRQ)
Reporter: Akil