Nukilan.id – Aktivitas dengan intensitas tinggi di Kuala Langsa akan memicu denyut perekonomian masyarakat di sekitar kawasan pelabuhan ini. Oleh karena itu, jika pengerukan aliran pelabuhan tersebut selesai dilakukan oleh PT Pelindo, maka geliat ekspor di Kuala Langsa dapat berjalan maksimal dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj Gubernur, didampingi Pj Wali Kota Langsa Said Mahdum Majid, saat berkunjung ke Pelabuhan Kuala Langsa untuk melihat langsung perkembangan dan permasalahan dalam memaksimalkan aktivitas ekspor di pelabuhan tersebut.
“Agustus lalu saya menghadap Menteri Perhubungan dan Dirut Pelindo, membahas terkait pengerukan Kuala Langsa agar bisa melakukan aktivitas ekspor dengan skala yang lebih besar. Surat dari Kemenhub sudah disampaikan ke Pelindo. Saat ini kita masih menunggu kapan pengerukan dimulai oleh Pelindo agar aktivitas ekspor bisa segera dimulai,” ujar Achmad Marzuki.
Achmad Marzuki menambahkan, aktivitas ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa akan maksimal, setelah dilakukan pengerukan daerah alur pelabuhan. Jika proses pengerukan selesai, pelabuhan ini akan bisa dilayari kapal dengan bobot 10 ribu hingga 12 ribu DWT.
“Tadi kata Wali Kota, pengerukan terakhir Kuala Langsa itu di tahun 1980 an. Proses sedimentasinya cukup lambat. Jadi cukup baik sebenarnya. Jika kita keruk sekarang dan lebih dalam lagi, maka masih bisa digunakan hingga 50 tahun ke depan,” kata Pj Gubernur.
Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Kuala Langsa yang berjarak 10 kilometer dari Pusat Kota Langsa dikelola oleh Pelindo sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Pelindo diberi amanah oleh Pemerintah untuk menangani berbagai kegiatan pelabuhan dan bongkar muat berbagai komoditi baik domestik maupun internasional.
Pelabuhan Kuala Langsa juga sudah dilengkapi dengan Dermaga Curah Cair, Lapangan Penumpukan, Dermaga Umum dan Terminal Penumpang serta dilengkapi dengan forklift kapasitas 5 ton dan 3 ton, masing-masing 1 unit. Gudang 02 dengan luas area mencapai 6.000 m² dan Gudang Dewi Monza dengan luas area 4.000 m².
Letak Kuala Langsa juga sangat strategis, terutama dengan hinterland pendukung. Dengan Aceh Tamiang, Kuala Langsa hanya berjarak 35 km. Sementara itu, Kuala Langsa-Aceh Timur hanya berjarak 45 km. Kuala Langsa – Lhokseumawe 150 km dan dengan Belawan berjarak 250 km.
“Saat ini, kita sedang menunggu aksi dari Pelindo. Saya juga akan menghadap Menteri BUMN untuk meminta dukungan terhadap pengerukan ini, jika tinkdalanjutnya belum berjalan maksimal,” imbuh Pj Gubernur.
Achmad Marzuki mengungkapkan, aktivitas ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa akan berjalan maksimal sebab sudah ada beberapa investor yang saat ini telah menjalankan bisnisnya dan berkomitmen untuk berinvestasi di kawasan tersebut.
“Artinya, aktivitas ekspor akan berjalan maksimal setelah pengerukan dilakukan karena sudah ada investor yang serius untuk melaksanakan kegiatan ekspor melalui pelabuhan ini,” lanjut Pj Gubernur.
Sementara itu, Pj Wali Kota Langsa Said Mahdum Majid mengatakan, saat ini aktivitas ekspor yang dilakukan di Pelabuhan Kuala Langsa seperti cangkang sawit melalui STS karena kapal tidak bisa bersandar langsung di dermaga yang diakibatkan endapan sedimen di alur dermaga, sehingga tidak dapat dilalui oleh kapal berkapasitas 10-12 ribu DWT.
“jadi, aktivitas ekspor cangkang sawit di Kuala Langsa selama ini, seperti cangkang kelapa sawit diangkut menggunakan tongkang dan selanjutnya muatan akan ditransfer ke kapal di tengah laut (ship to ship) dengan jarak sekitar 16 Mil di Selat Malaka, karena kapal tidak bisa bersandar langsung di Pelabuhan Kuala Langsa,” kata Pj Wali Kota.
Oleh karena itu, Pj Wali Kota Langsa berharap, dengan kunjungan Pj Gubernur Aceh hari ini, Pelabuhan Kuala Langsa dapat segera beroperasi maksimal, sehingga aktivitas ekspor secara aktif seperti kejayaan masa lalu yakni sebagai jalur ekspor berbagai kebutuhan dari Aceh ke Malaysia dan berbagai Negara tujuan bisa terulang kembali.
“Saya mewakili masyarakat Kota Langsa sangat berharap agar Pelabuhan Kuala Langsa ini segera aktif kembali agar upaya membangkitkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kota Langsa bisa terlaksana secepatnya,” kata Pj Wali Kota.
Dalam kunjungan tersebut, Pj Gubernur Aceh juga mendapatkan penjelasan singkat dari General Manager PT Pelindo Cabang Lhokseumawe dan Kuala Langsa Joni Hutama, terkait kendala operasional pelabuhan dan berbagai potensi yang dapat dikembangkan di pelabuhan tersebut di masa mendatang.[]