Nukilan.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar pembukaan Aceh Travel Mart (ATM) 2.0, yang diharapkan mampu menggenjot pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) lokal.
ATM 2.0 adalah pertemuan antara pembeli dan penjual dalam untuk paket wisata Aceh yang tahun ini mengusung tema “The Quantum Energy of Indonesia Tourism” mulai Senin (21/3) hingga 25 Maret di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.
“Apresiasi luar biasa untuk menggelar acara ini. Ini adalah suatu komitmen dan keberanian untuk kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Aceh,” Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI Nia Niscaya dalam pembukaan ATM 2.0, Senin.
“Jangan tinggalkan protokol kesehatan, karena kalau kita sukses menerapkannya, maka diharapkan (geliat parekraf lokal) juga sukses. Ini juga sejalan dengan arahan Menparekraf Sandiaga Uno, agar pelaku pariwisata terus adaptif dan inovatif, demi mendorong gerakan ekonomi di Indonesia termasuk Aceh,” imbuhnya.
Acara ATM 2.0 akan digelar oleh DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh dan didukung oleh Disbudpar Aceh.
Perhelatan ini menjadi pertemuan dua tahunan antar pelaku industri pariwisata Aceh sebagai ajang promosi pariwisata di provinsi ujung paling barat Republik Indonesia dengan pelibatan seluruh stakeholder terkait. Tercatat 128 buyer dari 18 provinsi di Indonesia dan 50 seller dari Aceh.
Pembukaan Aceh Travel Mart (ATM) 2.0 dan Calendar of Event (CoE) 2021 yang dihelat di Hotel Hermes, Banda Aceh, Aceh, Senin (22/2/2021). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Pembukaan ATM 2.0 sendiri dijalankan bersamaan dengan peluncuran Calendar of Event (CoE) Aceh 2021 dengan tema “Ragam Pesona Wisata Aceh di Era Pandemi”. Melalui CoE, Aceh merencanakan akan menggelar setidaknya 67 acara dan festival dengan penerapan protokol kesehatan sepanjang tahun 2021.
Lebih lanjut, ATM 2.0 dan CoE 2021 bertujuan untuk memantapkan branding “The Light of Aceh” atau “Cahaya Aceh” kepada wisatawan di era adaptasi kebiasan baru, memperkuat posisi Aceh sebagai destinasi wisata halal nasional dan internasional, serta menjual ragam paket wisata Aceh melalui pertemuan seller dan buyer.
“Aceh Travel Mart merupakan kerja sama bisnis yang mempertemukan buyer dan seller. Peluncuran CoE dibarengi dengan ATM 2.0 dilakukan bersamaan yang juga dilakukan secara hibrida dengan selalu mengutamakan protokol kesehatan yang berbasis CHSE,” kata Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, M.T.
“Kami berharap ini menjadi awalan baik untuk membangkitkan wisata Aceh akibat pandemi COVID-19. Tak hanya event ATM 2.0 saja, tapi seluruh event di Aceh yang dirangkum di CoE bisa terlaksana dengan baik melalui protokol kesehatan untuk pemulihan wisata di Serambi Mekah,” pungkasnya.[]
sumber: antara